Makalah Ekologi pertanian
ekosistem
DISUSUN OLEH:
nama : NIM
:
MUHAMMAD SYAFRIADI 213 170 001
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN,PETERNAKAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PARE PARE
2014
KATA PENGANTAR
Sebagai insan yang beriman dan
berpancasila, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT
karena atas kuasa-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “
Ekosistem “. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Ekolgo pertanian.
Dengan adanya makalah ini,
penulis berharap kita sebagai calon guru dapat mengetahui dan memahami konsep
tentang ekosistem serta menyadari perlunya mempertahankan ekosistem yang
nantinya dapat diaplikasikan kepada peserta didik.
Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini, mudah-mudahan bantuan yang
diberikan mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Selain itu, penulis juga menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini pasti masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam
segi isi maupun penulisannya. Untuk itu, penulis mohon kritik dan sarannya
untuk perbaikan dan penulisan selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semuanya.
Parepare,
24 Oktober 2014
Penulis,
Muhammad
Syafriadi
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Makhluk hidup di alam ini menempati tempat-tempat
tertentu sesuai dengan habitatnya. Ada yang hidup di air, di tanah/darat,
maupun di udara. Tempat hidup di dunia ini tidak bertambah luas, sementara
pertambahan jumlah makhluk hidup relatif bertambah. Hal ini menyebabkan makin
banyaknya makhluk hidup yang menempati permukaan bumi sehingga ekosistem di
muka bumi ini semakin sempit.
Makhluk hidup akan menjalin hubungan saling
ketergantungan antar makhluk hidup di dalam komunitas. Selain itu, makhluk
hidup juga akan menjalin hubungan dengan lingkungannya. Makhluk hidup sangat
bergantung kepada lingkungan. Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya
akan membentuk ekosistem. Ekosistem merupakan tempat berlangsungnya hubungan
antara makhluk hidup dengan lingkungannya..
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah:
1. Bagaimana satuan makhluk hidup dalam
ekosistem?
2. Apa yang dimaksud dengan ekosistem?
3. Apa saja komponen-komponen dalam
ekosistem?
4. Bagaimana pola makanan dalam
ekosistem?
5. Apa jenis-jenis ekosistem?
6.
Faktor-faktor
apa saja yang dapat mempengaruhi ekosistem?
C.
Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu:
1. Memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Pendidikan Lingkungan untuk Sekolah Dasar
2.
Memahami
hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya
3.
Mengetahui
konsep tentang ekosistem
4. Memahami pentingnya menjaga
kelestarian lingkungan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Satuan Makhluk Hidup Dalam Ekosistem
Kesatuan dari makhluk hidup disuatu tempat dengan
lingkungan tempat tinggalnya membentuk suatu kesatuan fungsional yang disebut
Ekosistem. Organisasi makhluk hidup dalam ekosistem:
1.
Individu :
satu makhluk hidup tunggal yang berdiri sendiri
Contohnya: seekor ayam, seekor kambing, sebatang
pisang.
2.
Populasi : sekumpulan individu sejenis yang tinggal
pada waktu dan tempat tertentu.
Contohnya: sepuluh pohon mangga di kebun, dua puluh
ekor itik di kandang.
3.
Komunitas :
sekumpulan populasi yang berbeda-beda yang tinggal disuatu tempat tertentu
secara alami atau buatan. Komunitas meliputi komunitas air dan komunitas darat.
-
Contoh komunitas air alami :
sungai, danau, laut
-
Contoh komunitas air buatan :
akuarium, waduk, kolam
- Contoh komunitas darat alami : hutan, padang pasir, sabana
- Contoh komunitas darat buatan : sawah, ladang,
4.
Lingkungan
: semua yang terdapat diluar atau disekitar makhluk.
a.
Lingkungan biotik : terdiri dari makhluk hidup
b.
Lingkungan abiotik : terdiri dari benda mati
5.
Habitat
: tempat suatu organisme mempertahankan dan melakukan aktifitas kehidupan.
Contoh : habitat teratai di air, habitat katak di
darat dan di air.
6. Ekosistem : kesatuan komunitas
dengan lingkungannya yang membentuk hubungan timbal balik.
7.
Bioma
: beberapa komunitas yang membentuk ekosistem yang khas.
Contoh : hutan cemara, hutan jati.
8.
Biosfer
: lapisan permukaan bumi yang digunakan makhluk hidup untuk melangsungkan
kehidupannya
B.
Pengertian Ekosistem
Pengertian ekosistem pertama kali dikemukakan oleh
seorang ahli ekologi berkebangsaan Inggris bernama A.G.Tansley pada tahun 1935,
walaupun konsep itu bukan merupakan konsep yang baru. Sebelum akhir tahun
1800-an, pernyataan-pernyataan resmi tentang istilah dan konsep yang berkaitan
dengan ekosistam mulai terbit cukup menarik dalam literatur-literatur ekologi
di Amerika, Eropa, dan Rusia (Odum, 1993).
Beberapa definisi tentang ekosistem dapat diuraikan
sebagai berikut:
1.
Ekosistem
adalah suatu unit ekologi yang didalamnya terdapat hubungan antara struktur dan
fungsi. Struktur yang dimaksudkan dalam definisi ekosistem tersebut adalah
berhubungan dengan keanekaragaman spesies. Ekosistem yang mempunyai struktur
yang kompleks, memiliki keanekaragaman spesies yang tinggi.sedangkan istilah
fungsi dalam definisi ekosistem menurut A.G.Tansley berhubungan dengan siklus
materi dan arus energi melalui komponen-komponen ekosistem.
2.
Ekosistem
adalah tatanan dari satuan unsur-unsur lingkungan hidup dan kehidupan (biotik
maupun abiotik) secara utuh dan menyeluruh, yang saling mempengaruhi dan saling
tergantung satu dengan yang lainnya. Ekosistem mengandung keanekaragaman jenis
dalam suatu komunitas dengan lingkungannya yang berfungsi sebagai suatu satuan
interaksi kehidupan dalam alam (Dephut, 1997)
3.
Ekosistem,
yaitu tatanan kesatuan secara kompleks didalamnya terdapat habitat, tumbuhan,
dan binatang yang dipertimbangkan sebagai unit kesatuan secara utuh, sehingga
semuanya akan menjadi bagian mata rantai siklus materi dan aliran energi
(Woodbury, 1954 dalam Setiadi, 1983 )
4.
Ekosistem
yaitu unit fungsional dasar dalam ekologi yang didalamnya tercakup organisme
dan lingkungannya (biotik dan abiotik ) dan diantara keduanya saling
mempengaruhi (Odum, 1993)
5.
Ekosistem,
yaitu tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan
hidup yang saling mempengaruhi (UU Lingkungan Hidup Tahun 1997)
6.
Ekosistem,
yaitu suatu sistem ekologi yang tebentuk oleh hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya (Soemarwoto, 1983)
C.
Komponen-komponen dalam Ekosistem
Ekosistem tersusun atas dua komponen utama, yaitu :
1. Komponen
abiotik
Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang
terdiri dari makhluk tak hidup atau benda mati, meliputi :
a.
Tanah
Sifat-sifat
fisik tanah yang berperan dalam ekosistem meliputi tekstur, kematangan,
dan kemampuan menahan air.
b.
Air
Persediaan air dipermukaan tanah akan mempengaruhi
kehidupan tumbuhan dan hewan. Hal-hal penting pada air yang mempengaruhi
kehidupan makhluk hidup adalah suhu air, kadar mineral air, salinitas, arus
air, penguapan, dan kedalaman air.
c.
Udara
Udara merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas
yang berbentuk atmosfer yang melingkupi makhluk hidup. Oksigen, karbondioksida,
dan nitrogen merupakan gas yang paling penting bagi kehidupan makhluk hidup.
d.
Cahaya matahari
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi
kehidupan dibumi ini. Salah satunya sebagai faktor utama yang diperlukan dalam
proses fotosintesis.
e.
Suhu atau temperature
Setiap makhluk hidup memerlukan suhu yang optimal
untuk kegiatan metabolisme dan perkembangbiakannya.
2. Komponen
biotik
Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang
terdiri dari makhluk hidup yang meliputi tumbuhan, hewan, dan manusia.
Berdasarkan peranannya komponen biotik dalam
ekosisteem dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a.
Produsen
Adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanan
sendiri dengan bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis.
Contoh : semua tumbuhan hijau
b.
Konsumen
Adalah makhluk hidup yang tidak dapat membuat
makanan sendiri dan menggunakan makanan yang dihasilkan oleh produsen baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Contoh : hewan dan manusia
Berdasarkan tingkatannya konsumen
dibedakan menjadi empat, yaitu :
a.
Konsumen I/primer adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan produsen
Contoh : herbivora/hewan pemakan tumbuhan
b.
Konsumen II/sekunder adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan konsumen I.
Contoh : karnivora/hewan pemakan daging
c.
Konsumen III/tertier adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan konsumen II
Contoh : omnivora/hewan pemakan segala.
d.
Konsumen puncak adalah konsumen terakhir atau hewan yang menduduki urutan
teratas dalam peristiwa makan dimakan.
3.
Pengurai
Pengurai disebut juga redusen adalah jasad renik
yang dapat menguraikan makhluk lain menjadi zat hara.
Contoh : bakteri dan jamur.
D.
Pola Makanan Dalam Ekosistem
Makhluk hidup untuk memenuhi kebutuhan makanannya
bisa dengan memproduksi makanan sendiri atau memperoleh dari luar.
1.
Organisme Autotrof
Autotrof berasal dari kata autos artinya sendiri dan thrope
artinya makanan. Jadi organisme autotrof adalah organisme yang dapat membuat
makanan sendiri dengan memanfaatkan bahan organik yang terdapat di
lingkungannya dengan bantuan klorofil dan energi utama berupa radiasi matahari.
Oleh karena itu, organisme yang mengandung klorofil termasuk ke dalam organisme
autotrof dan pada umumnya adalah tumbuhan hijau. Contohnya tumbuhan lumut,
tumbuhan paku, tumbuhan biji. Tumbuhan dalam ekosistem berkedudukan sebagai
produsen/penghasil.
2.
Organisme Heterotrof
Heterotrof berasal dari kata heteros artinya lain dan thrope
artinya makanan. Jadi organisme heterotrof adalah organisme yang mendapat
makanan dari makhluk lain. Di dalam ekosistem berperan sebagai konsumen dan
pengurai.
E.
Jenis-jenis Ekosistem
Berdasarkan terbentuknya, ekosistem dibedakan
menjadi:
1.
Ekosistem
Alami
Ekositem alami adalah ekosistem yang terbentuknya
secara alamiah. Contohnya : danau, rawa, sungai.
Ekosistem alami dapat dibedakan menjadi beberapa
jenis, yaitu:
a.
Ekosistem Darat (terestrial)
b.
Ekosistem Air Tawar
c.
Ekosistem Air Laut
Dibedakan menjadi 2, yaitu;
Ekosistem
laut berdasarkan daya tembus sinar matahari ke dalam air laut
-
Fotik : daerah yang masih mendapat sinar matahari
-
Afotik : daerah yang tidak mendapat sinar matahari
Ekosistem
laut secara fisik
-
Daerah Literal : daerah yang berbatasan
dengan darat
-
Daerah Neritik : daerah yang
dalam ± 200m dari permukaan laut, masih tembus cahaya matahari.
-
Daerah Batial : daerah yang kedalamannya
mencapai 200-1500m dari permukaan laut, sedikit cahaya matahari.
-
Daerah Abisal ; daerah yang kedalamannya
lebih dari 1500m dari permukaan air laut, tidak tembus cahaya matahari.
d.
Ekosistem Pantai
Ekosistem pantai dibedakan atas
tumbuhan yang cocok untuk habitat tertentu atau formasi. Pemberian nama
berdasarkan tumbuhan yang paling banyak terdapat di daerah tersebut.
F.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekosistem
Penyebab perubahan ekosistem, antara lain:
1.
Gangguan Alam
Misalnya banjir, tanah longsor, kekeringan, gunung
meletus dan sebagainya.
2.
Tindakan Manusia
Dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Tindakan
positif terhadap Ekosistem
- Reboisasi, dengan tujuan mencegah erosi dan banjir
- Pembuatan Paru-paru Kota, yang bertujuan untuk
sebagai sumber oksigen dan mengurangi polusi
- Membuat
sengkedan
- Pemupukan secara teratur, bertujuan untuk
menyuburkan tanaman dan mencukupi kebutuhan mineral pada tanah
b. Tindakan Negatif terhadap
Ekosistem
- Penebangan hutan secara sembarangan
- Perburuan secara liar
3.
Penggunaan Pestisida yang berlebihan
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Hubungan antar makhluk hidup dengan lingkungannya
sangat erat dan saling ketergantungan,
karena makhluk yang satu membutuhkan bantuan makhluk lain. Makhluk hidup
membutuhkan lingkungan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya
lingungan juga membutuhkan makhluk hidup dalam kelangsungan hidupnya.
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan
lingkungannya yang membentuk hubungan timbal balik. Ekosistem tersusun atas dua
komponen utama, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik
adalah komponen ekosistem yang hidup yang terdiri dari makhluk hidup yang meliputi
tumbuhan, hewan dan manusia. Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang
tak hidup yang meliputi tanah, air, udara, cahaya matahari, suhu atau
temperature, mineral dan gas.
Dari segi makanan ekosistem dibagi menjadi dua,
yaitu: (1)Organisme Autotrof, adalah organisme yang dapat membuat makanan
sendiri dengan memanfaatkan bahan organik yang terdapat di lingkungannya;
(2)Organisme Heterotrof, adalah organisme yang tidak dapat membuat makanan
sendiri dan mendapatkan makanannya dari makhluk hidup lain.
Berdasarkan terbentuknya, ekosistem dibedakan
menjadi dua, yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan. Selain itu, ekosistem
juga dapat berubah karena beberapa faktor yang mempengaruhinya, diantaranya :
gangguan alam, tindakan manusia, penggunaan pestisida yang berlebihan dan
sebagainya.
B.
Saran
1.
Setiap makhluk hidup membutuhkan
lingkungan yang sehat sebagai tempat tinggal. Oleh karena itu, kita harus
menjaga kebersihan tempat lingkungan terutama disekitar tempat tinggal kita.
2.
Jagalah
kelestarian dan keberlangsungan hidup makhluk hidup, karena makhluk hidup yang
satu dengan yang lainnya saling ketergantungan dan tidak dapat hidup sendiri.
DAFTAR
PUSTAKA
Pratomo, Suko dan Saefulrohman, Asep dan Nurjahnih,
Mimin. 2007. Pendidikan Lingkungan di SD.
Bandung: UPI PRESS.
Pratomo, Suko dan Barlia, Lili. 2006. Basic Pendidikan Lingkungan. Bandung:
UPI PRESS.
Terampil. (2010). Modul Pembelajaran IPA untuk kelas IV SD/MI. CV Pustaka Bengawan
STAR. (2002). Biologi
untuk SLTP kelas 1. Media Karya Putra.
WAJAR. (2002). LKS
Biologi SLTP kelas 1. Jakarta: Graha Pustaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar