Mata kuliah : Manajemen Sdm
Dosen :
Prof. Dr. H. Muhammad Siri Dangnga, MS
MAKALAH MOTIVASI
DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK
IV
MUHAMMAD
SYAFRIADI
NAMRI
SUPIATI
PROGRAM
STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS
PERTANIAN, PETERNAKAN DAN PERIKANAN
2015
KATA PENGANTAR
Puji
syukur Kita haturkan kehadirat tuhan yang maha esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya, sehingga Kami dapat penyelesainkan tugas pembuatan
makalah untuk mata kuliah “ Manajemen Sumber Daya Manusia” dengan judul Motivasi.
Dalam
penulisan makalah ini Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, dengan senang hati ditunggu saran dan kritik dari pembaca.
Kami
berharap makalah ini bermanfaat bagi diri Kami sendiri dan pembaca, semoga
makalah ini dapat membatu kita memahami tentang motivasi.
Parepare,
26 Oktober 2015
Penyusun,
Kelompok
IV
DAFTAR
ISI
DAFTAR
PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Motivasi adalah perilaku yang ingin mencapai tujuan tertentu yang cenderung
untuk menetap. Motivasi juga merupakan kekuatan yang mendorong dan mengarahkan
keberhasilan prilaku yang tetap ke arah tujuan tertentu. Motivasi
bisa berasal dari dalam diri seseorang atau pun dari luar dirinya. Motivasi
yang berasal dari dalam diri sesorang disebut motivasi instrinsik, dan yang
berasal dari luar adalah motivasi ekstrinsik.
Motivasi adalah sebuah kemampuan kita untuk memotivasi diri kita tanpa
memerlukan bantuan orang lain. Memotivasi diri adalah proses menghilangkan
faktor yang melemahkan dorongan kita. Rasa tidak berdaya dihilangkan menjadi
pribadi yang lebih percaya diri..
Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas seseorang. Tidak ada
seorang pun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada motivasi berarti tidak ada
kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip
motivasi dalam belajar tidak hanya diketahui, tetapi juga harus diterangkan
dalam aktivitas belajar mengajar.
Dengan demikian jika sebuah motivasi (dalam hal ini ketidak berdayaan dan
tanpa harapan) dihilangkan, maka aliran energi dalam tubuh kita bisa mengalir
kembali.
1.
Apa itu motivasi ?
2.
Apa konsep motivasi ?
3.
Apa jenis-jenis motivasi ?
4.
Bagaimana teori motivasi ?
1.
Agar mahasiswa dapat mengetahui pengertian motivasi.
2.
Agar mahasiswa dapat mengetahui konsep motivasi.
3.
Agar mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis motivasi.
4.
Agar mahasiswa dapat mengetahui teori motivasi.
BAB 2
PEMBAHASAN
Motivasi
berasal dari kata lain “MOVERE” yang berarti dorongan atau bahasa
Inggrisnya to move. Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat
dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat (driving force). Motif tidak
berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan dengan faktor-faktor lain, baik faktor
eksternal, maupun faktor internal. Hal-hal yang mempengaruhi motif disebut
motivasi. Michel J. Jucius menyebutkan motivasi sebagai kegiatan memberikan
dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang
dikehendaki.Menurut Dadi Permadi, motivasi adalah dorongan dari dalam untuk
berbuat sesuatu, baikyang positif maupun yang negatif.
Motivasi adalah gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada diri
seseorang secara sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
Motivasi juga bisa dalam bentuk usaha - usaha yang dapat menyebabkan seseorang
atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai
tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. Motivasi
mempunyai peranan starategis dalam aktivitas belajar seseorang. Tidak ada
seorang pun yang belajar tanpa motivasi, tidak ada motivasi berarti tidak ada
kegiatan belajar.
B. Beberapa
Istilah Dan Pengertian
Pendapat
Drs. Manullang tentang adanya istilah-istilah yang mirip dan sering dikacauakan
tentang motivasi sebagai berikut:
1. Motif
Motif adalah daya pendorong atau tenaga kerja yang
mendorong manusia untuk bertindak atau suatu tenaga dalam diri manusia yang
mentebabkan manusia bertindak.
2. Motivasi
Motivasi adalah faktor yang mendorong untuk bertindak
dengan cara tertentu.
3. Motivasi Kerja
Motivasi kerja adalah sesuatu yang memberikan dorongan
atau semangat kerja.
4. Insentif
Insentif adalah alat motivasi, sarana motivasi, sarana
penimbulan motif atau sarana yang menimbulkan dorongan.
Konsep motivasi yang dijelaskan oleh
suwanto adalah sebagai berikut:
1. Model Tradisional
Untuk memotivasi pegawai agar gairah kerja meningkat
perlu diterapkan sistem insentif dalam bentuk uang atau barang kepada pegawai
yang berprestasi.
2. Model Hubungan Manusia
Untuk memotivasi pegawai agar gairah kerjanya
meningkat adalah dengan mengakui kebutuhan sosial mereka dan membuat mereka
merasa berguna dan penting.
3. Model Sumber Daya Manusia
Pegawai dimotivasi oleh banyak
faktor, bukan hanya uang atau barang tetapi juga kebutuhan akan pencapaian dan
pekerjaan yang berarti.
1. Motivasi Intrinsik
Yang dimaksud dengan motivasi
intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu
dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan
untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh seseorang yang senang membaca, tidak
usah ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku
untuk dibacanya. Kemudian kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang
dilakukannya (misalnya kegiatan belajar), maka yang dimaksud dengan motivasi
intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan
belajar itu sendiri.
Sebagai contoh konkrit, seorang
siswa itu melakukan belajar, karena betul-betul ingin mendapat pengetahuan,
nilai atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara konstruktif,
tidak karena tujuan yang lain-lain. “intrinsik motivations are inherent in the
learning situations and meet pupil-needs and purposes”. Itulah sebabnya
motivasi intrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya
aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam
diri dan secara mutlak berkait dengan aktivitas belajarnya. Seperti tadi
dicontohkan bahwa seorang belajar, memang benar-benar ingin mengetahui segala
sesuatunya, bukan karena ingin pujian atau ganjaran.
2. Motivasi
Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah
motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.
Sebagai contoh itu seseorang itu belajar,karena tahu besok paginya akan ujian
dengan harapan akan mendapatkan nilai baik, sehingga akan dipuji oleh
pacarnya,atau temannya. Jadi yang penting bukan karena belajar ingin mengetahui
sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik,atau agar mendapat hadiah.
Jadi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, tidak secara
langsung bergayut dengan esensi apa yang dilakukannyn itu. Oleh karena itu
motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang
didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari
luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
1. Teori Motivasi ABRAHAM MASLOW (Teori Kebutuhan)
Abraham Maslow (1943;1970)
mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia
menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan
dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan
Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif
psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar
terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian
sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang
penting;
•
Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan
sebagainya)
•
Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh
dari bahaya)
•
Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki
(berafiliasi dengan orang lain, diterima, memiliki)
•
Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi,
berkompetensi, dan mendapatkan dukungan serta pengakuan)
•
Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif:
mengetahui, memahami, dan menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian,
keteraturan, dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan
diri dan menyadari potensinya).
2. Teori Motivasi HERZBERG (Teori dua faktor)
Menurut Herzberg (1966), ada dua
jenis faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan
menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktor higiene
(faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik).
1) Faktor
higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk
didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan
sebagainya (faktor ekstrinsik),
2) Faktor
motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk
didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb
(faktor intrinsik).
3. Teori Motivasi DOUGLAS McGREGOR
Mengemukakan dua pandangan manusia
yaitu teori X (negative) dan teori y (positif), Menurut teori x empat pengandaian
yag dipegang manajer :
a.
karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak
menyukai kerja
b.
karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi
atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
c.
Karyawan akan menghindari tanggung jawab.
d.
Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua
factor yang dikaitkan dengan kerja.
Kontras dengan pandangan negative
ini mengenai kodrat manusia ada empat teori Y :
a.
karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya
seperti istirahat dan bermain.
b.
Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan
diri jika mereka komit pada sasaran.
c.
Rata rata orang akan menerima tanggung jawab.
d. Kemampuan
untuk mengambil keputusan inovatif.
4. Teori Motivasi ACHIEVEMENT Mc CLELLAND (Teori
Kebutuhan Berprestasi)
Teori yang dikemukakan oleh Mc
Clelland (1961), menyatakan bahwa ada tiga hal penting yang menjadi kebutuhan
manusia, yaitu:
•
Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)
•
Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan
sosial/hampir sama dengan soscialneed-nya Maslow)
•
Need for Power (dorongan untuk mengatur).
BAB 3
PENUTUP
Motivasi adalah keadaan individu yang terangsang yang terjadi jika suatu motif
telah dihubungkan dengan suatu pengharapan yang sesuai. Sedangkan motif adalah
segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif tidak dapat
dilihat begitusaja dari perilaku seseorang karena motif tidak selalu seperti
yang tampak, bahkankadang-kadang berlawanan dari yang tampak. Dari
tujuan-tujuan yang tidak selalu disadariini, kita dipaksa menghadapi seluruh
persoalan motivasi yang tidak disadari itu. Karena teori motivasi yang sehat
tidak membenarkan pengabaian terhadap kehidupan tidak sadar.
Dari banyaknya pandangan yang berbeda mengenai motivasi yang mungkin
dikarenakan oleh penggunaan metode observasi yang berbeda-beda, studi tentang
berbagai kelompok usia dan jenis kelamin yang berbeda, dan sebagainya, terdapat
model tentang motivasiyang digeneralisasi yang mempersatukan berbagai teori
yang ada.Ada macam-macam motivasi dalam satu perilaku.
Suatu perbuatan atau keinginan yangdisadari dan hanya mempunyai satu motivasi
bukanlah hal yang biasa, tetapi tidak biasa.Karena suatu keinginan yang
disadari atau perilaku yang bermotivasi dapat berfungsisebagai penyalur untuk
tujuan-tujuan lainnya.Apabila dapat terjadi keseimbangan, hal tersebut
mencerminkan ”hasil pekerjaan”seseorang yang berhadapan dengan potensinya untuk
perilaku, yang dapat diidentifikasisebagai ”kemampuannya”. Jadi, motivasi
memegang peranan sebagai perantara untukmentransformasikan kemampuan menjadi
hasil pekerjaan.
Penulisan makalah ini disadari jauh
dari kesempurnaan, tiada gading yang tak retak. Oleh karena itu kritik dan
saran dari pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Maslow, Abraham H. 1984. Motivasi
dan Kepribadian. Jakarta : PT. Gramedia
Ryanti, D.B.P & Prabowo,
H. Seri Diktat Kuliah Psikologi Umum 2. Jakarta: Fakultas Psikologi
Universitas Gunadarma
Santrock, Jhon, W. 2004. Educational
Psychology. New York:McGraw-Hill Co
Santrock, Jhon, W. 2008. Psikologi
Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Sudrajad, akhmad. 2008. TEORI-TEORI MOTIVASI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar