MAKALAH PEMANFAATAN LIMBAH BOTOL PLASTIK MENJADI BONEKA PINGUIN
DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK
MUHAMMAD SYAFRIADI 213
170 001
NAMRI 213
170 0
AMRAN 213
170 0
AMBO RABA 213
170 0
FITRIANI 213
170 0
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN, PETERNAKAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE
2015
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah
SWT. Yang telah memberikan Rahmat Inayah serta Magfirah kepada kami sehingga Kami
dapat menyelesaikan “Malakah
Pemanfaatan Limbah Botol Plastik Menjadi Boneka Pinguin”.
Adapun makalah ini bertujuan untuk membuktikan bahwa Dalam kehidupan kita
tak terlepas dengan plastik terutama Botol. Banyak sekali botol dibuang sia -
sia, tanpa dikelolah dengan baik. Misalnya botol jenis plastic yang sulit
terurai dan yang tidak mudah hancur dengan air. Di lingkungan kita botol merupakan
alat informasi utama yang habis dipakai dibuang. Kalau diamati bisa di manfaatkan menjadi kerajinan tangan bermacam -
macam bentuk.
Dalam makalah ini, berbagai hambatan telah penulis alami. Oleh karena
itu, terselesaikannya makalah
ini tentu saja bukan karena kemampuan kami semata - mata. Namun karena adanya
dukungan dan bantuan dari pihak - pihak yang terkait.
Sehubungan
dengan hal tersebut, perlu kiranya kelompok dengan ketulusan hati mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dan pembantu menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, kelompok menyadari pengetahuan
dan pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan ini lebih
baik dan bermanfaat.
Parepare, 15 Maret 2015
Penyusun,
Kelompok
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Akhir-akhir ini, limbah plastik bekas botol minuman di
sekitar kita semakin meningkat. Bertambahnya jumlah sampah menyebabkan dampak
yang cukup buruk kepada lingkungan. Sampah dalam bentuk plastik cukup susah
diuraikan. Penelitian menunjukkan bahwa sampah plastik akan terurai dalam
jangka waktu 50 juta tahun. Bayangkan, apabila hal ini tidak ditangani maka
bumi akan menjadi tempat tinggal yang terbentuk dari sampah dan barang tidak
berguna.
Berdasarkan hal yang telah terurai sebelumnya, sudah
seharusnya ada suatu cara untuk mengolah atau memanfaatkan limbah plastik bekas
ini. Dalam pengolahannya, kita dapat memikirkan aspek ekonomisnya pula, agar
kita terpicu untuk terus merecycle alias mendaur ulang limbah botol plastik
bekas untuk menyelamatkan eksistensi kebersihan bumi tercinta ini.
Akibat dari semakin bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat
serta aktivitas lainnya maka bertambah pula buangan/limbah yang dihasilkan.
Limbah/buangan yang ditimbulkan dari aktivitas dan konsumsi masyarakat sering
disebut limbah domestik atau sampah. Limbah tersebut menjadi permasalahan
lingkungan karena kuantitas maupun tingkat bahayanya mengganggu kehidupan
makhluk hidup lainnya. Selain itu aktifitas industri yang kian meningkat tidak
terlepas dari isu lingkungan. Industri selain menghasilkan produk juga
menghasilkan limbah. Dan bila limbah industri ini dibuang langsung ke
lingkungan akan menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Limbah adalah
buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik
(rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu
saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki
nilai ekonomis.Jenis limbah pada dasarnya memiliki dua bentuk yang umum yaitu;
padat dan cair, dengan tiga prinsip pengolahan dasar teknologi pengolahan
limbah.
1. Apakah yang di
maksud dengan sampah?
2. Apakah yang
dimaksud dengan sampah plastik dan bagaimana sejarahnya?
3. Jenis-jenis
plastik
4. Apakah dampak
limbah plastik bagi lingkungan?
5. Bagaimana cara pemanfaatan limbah botol plastik menjadi boneka
pinguin ?
1. Untuk mengetahui pengertian sampah.
2. Untuk mengetahui sejarah dan pengertian sampah plastik.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis plastik.
4. Untuk mengetahui dampak limbah
plastik bagi lingkungan.
5. Untuk mengetahui cara pemanfaatan limbah botol plastik menjadi boneka
pinguin.
BAB II
PEMBAHASAN
Sampah adalah bahan yang tidak
mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam
pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan
manufaktur atau materi berkelebihan. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang
atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum
memiliki nilai ekonomis.
Berangkat dari pandangan tersebut sehingga sampah dapat
dirumuskan sebagai bahan sisa dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Sampah
yang harus dikelola tersebut meliputi sampah yang dihasilkan dari :
1.
Rumah tangga
2.
Kegiatan komersial: pusat perdagangan,
pasar, pertokoan, hotel, restoran, tempat hiburan.
3.
Fasilitas sosial : rumah ibadah,
asrama, rumah tahanan/penjara, rumah sakit, klinik, puskesmas.
4.
Fasilitas umum: terminal, pelabuhan,
bandara, halte kendaraan umum, taman, jalan,
5.
Industri
6.
Hasil pembersihan saluran terbuka umum
seperti sungai, danau dan pantai.
Sejak tahun
1950-an plastik menjadi bagian penting dalam hidup manusia. Plastik digunakan
sebagai bahan baku kemasan, tekstil, bagian-bagian mobil dan alat-alat
elektronik. Dalam dunia kedokteran, plastik bahkan digunakan untuk mengganti
bagian-bagian tubuh manusia yang sudah tidak berfungsi lagi. Pada tahun 1976
plastik dikatakan sebagai materi yang paling banyak digunakan dan dipilih
sebagai salah satu dari 100 berita kejadian pada abad ini.
Plastik pertama
kali diperkenalkan oleh Alexander Parkes pada tahun 1862 di sebuah
ekshibisi internasional di London, Inggris. Plastik temuan Parkes disebut parkesine ini dibuat dari bahan
organik dari selulosa. Parkes mengatakan bahwa temuannya ini mempunyai
karakteristik mirip karet, namun dengan harga yang lebih murah. Ia juga
menemukan bahwa parkesine ini
bisa dibuat transparan dan mampu dibuat dalam berbagai bentuk. Sayangnya,
temuannya ini tidak bisa dimasyarakatkan karena mahalnya bahan baku yang
digunakan.
Pada akhir abad
ke-19 ketika kebutuhan akan bola biliar meningkat, banyak gajah dibunuh untuk
diambil gadingnya sebagai bahan baku bola biliar. Pada tahun 1866, seorang
Amerika bernama John Wesley Hyatt, menemukan bahwa seluloid bisa
dibentuk menjadi bahan yang keras. Ia lalu membuat bola biliar dari bahan ini
untuk menggantikan gading gajah. Tetapi, karena bahannya terlalu rapuh, bola
biliar ini menjadi pecah ketika saling
berbenturan.
Bahan sintetis
pertama buatan manusia ditemukan pada tahun 1907 ketika seorang ahli kimia dari
New York bernama Leo Baekeland mengembangkan resin cair yang ia beri
nama bakelite. Material baru
ini tidak terbakar, tidak meleleh dan tidak mencair di dalam larutan asam cuka.
Dengan demikian, sekali bahan ini terbentuk, tidak akan bisa berubah. Bakelite ini bisa ditambahkan ke
berbagai material lainnya seperti kayu lunak.
Tidak lama
kemudian berbagai macam barang dibuat dari bakelite, termasuk senjata dan mesin-mesin ringan untuk
keperluan perang. Bakelite juga
digunakan untuk keperluan rumah tangga, misalnya sebagai bahan untuk membuat
isolasi listrik.
Rayon, suatu modifikasi lain dari selulosa, pertama kali
dikembangkan oleh Louis Marie Hilaire Bernigaut pada tahun 1891
di Paris. Ketika itu ia mencari suatu cara untuk membuat sutera buatan manusia
dengan cara mengamati ulat sutera. Namun, ada masalah dengan rayon temuannya
ini yaitu sangat mudah terbakar. Belakangan masalah ini bisa diatasi oleh Charles
Topham.
Sampah plastik merupakan sampah yang dapat didaur ulang
menjadi barang2 yang berguna bahkan menjadi barang yang bernilai bila
dikerjakan oleh orang2 yang berkreatifitas, contoh smpah plastik itu seperti
bungkus makanan ringan, bungkus ditergen, botol air mineral dll.
Nama
plastik mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat fisis, mekanis, dan kimia.
Secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yakni
plastik yang bersifat thermoplastic dan yang bersifat thermoset. Thermoplastic
dapat dibentuk kembali dengan mudah dan diproses menjadi bentuk lain, sedangkan
jenis thermoset bila telah mengeras tidak dapat dilunakkan
kembali.
Plastik
yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam bentuk
thermoplastic.Plastik juga merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun dari
bahan-bahan kimia yang cukup berbahaya bagi lingkungan. Limbah daripada plastik
ini sangatlah sulit untuk diuraikan secara alami. Untuk menguraikan sampah
plastik itu sendiri membutuhkan kurang lebih 80 tahun agar dapat terdegradasi
secara sempurna. Oleh karena itu penggunaan bahan plastik dapat dikatakan tidak
bersahabat ataupun konservatif bagi lingkungan apabila digunakan tanpa
menggunakan batasan tertentu. Sedangkan di dalam kehidupan sehari-hari,
khususnya kita yang berada di Indonesia, penggunaan bahan plastik bisa kita
temukan di hampir seluruh aktivitas hidup kita. Padahal apabila kita sadar,
kita mampu berbuat lebih untuk hal ini yaitu dengan menggunakan kembali (reuse)
kantung plastik yang disimpan di rumah. Dengan demikian secara tidak langsung
kita telah mengurangi limbah plastik yang dapat terbuang percuma setelah
digunakan (reduce). Atau bahkan lebih bagus lagi jika kita dapat mendaur ulang
plastik menjadi sesuatu yang lebih berguna (recycle).
1.
PET atau PETE adalah polyethylene
terephtalate. Plastik ini digunakan untuk membuat sebagian besar botol plastik
dan kontainer dari minuman, dan juga digunakan untuk salad dressing kontainer,
botol minyak sayur dan tempat makanan ovenproof. PET dapat didaur ulang menjadi
pakaian, tote bags, furniture, karpet, hiasan jalur, dan kontainer baru.
2.
HDPE adalah polyethylene densitas
tinggi, plastik serbaguna yang dapat didaur ulang. Digunakan untuk membuat
botol detergen dan pemutih, botol jus, botol oli motor, tempat mentega dan
yogurt, beberapa kantong sampah dan kotak cereal dapat didaur ulang lagi
menjadi botol dan kontainer, lantai keramik.
3.
Vinyl /PVC atau V atau Polyvinyl
chloride yang keras dan tahan cuaca. PVC mengandung khlor, yang berarti bahwa
beberapa berbahaya karena dioxins diproduksi selama manufaktur. Digunakan untuk
membuat beberapa kontainer dan botol untuk deterjen dan minyak goreng, serta
jendela, pipa saluran, kawat jacketing, dan bungkus makanan cerah.
4.
LDPE adalah low density polyethylene
dan memiliki banyak aplikasi. Sering ditemukan dalam botol, tote bags. umumnya
dapat di daur ulang untuk bil pesawat milik maskapai, tong penyimpan pupuk
kompos, bahan untuk lantai dan bahan bangunan.
5.
PP adalah Polypropylene umum ditemukan
dalam tutup botol, yogurt kontainer, botol saus, dan straws. memiliki titik
lebur yang tinggi dan dapat digunakan untuk tempat cairan panas. Dapat didaur
ulang dan merupakan bagian dari pertumbuhan jumlah program daur ulang kota yang
kemudian lebih berbelok tutup botol dan item lainnya termasuk kabel baterai,
wadah, tong dan nampan.
6.
PS adalah polystyrene. yang biasa
dikenal dengan merek dagang Styrofoam. styrene itu ada di mana-mana dalam
kontainer barang dan daftar pada banyak kelompok environental. Styrene telah
diklaim oleh banyak anti-waste dan kelompok kesehatan bahwa polystyrene dapat
melepaskan toksin ke dalam makanan.
7.
Other/Lainnya/Polycarbonate, klasifikasi
ini meliputi berbagai plastik bukan Resins yang cocok ke dalam kategori
lainnya. Produk yang sering mengandung sejumlah plastik. "Lainnya"
adalah produk yang digunakan untuk membuat iPod, DVD, kacamata hitam,
Anti-peluru dan galon air 5 liter. jenis plastik ini tidak mudah untuk didaur
ulang, namun dapat dilakukan.
8.
SM atau Sampah Masyarakat, sampah
plastik jenis ini tidak dapat diklasifikasikan dengan jenis sampah manapun.
Tidak dapat didaur ulang namun sangat ramah lingkungan. Semua bagiannya dapat dibusukkan
oleh mikroba. Sampah ini tidak mempunyai nilai apapun. Jenis ini mendapat
penolakan sosial dimana-mana.
Akibat
dari semakin bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat serta aktivitas lainnya
maka bertambah pula buangan/limbah yang dihasilkan. Limbah/buangan yang
ditimbulkan dari aktivitas dan konsumsi masyarakat sering disebut limbah
domestik atau sampah. Limbah tersebut menjadi permasalahan lingkungan karena
kuantitas maupun tingkat bahayanya mengganggu kehidupan makhluk hidup lainnya.
Selain itu aktifitas industri yang kian meningkat tidak terlepas dari isu
lingkungan. Industri selain menghasilkan produk juga menghasilkan limbah. Dan
bila limbah industri ini dibuang langsung ke lingkungan akan menyebabkan terjadinya
pencemaran lingkungan. Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari
suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal
sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu
tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai
ekonomis.Jenis limbah pada dasarnya memiliki dua bentuk yang umum yaitu; padat
dan cair, dengan tiga prinsip pengolahan dasar teknologi pengolahan limbah;
Limbah
dihasilkan pada umumnya akibat dari sebuah proses produksi yang keluar dalam
bentuk %scrapt atau bahan baku yang memang sudah bisa terpakai. Dalam sebuah
hukum ekologi menyatakan bahwa semua yang ada di dunia ini tidak ada yang
gratis. Artinya alam sendiri mengeluarkan limbah akan tetapi limbah tersebut
selalu dan akan dimanfaatkan oleh makhluk yang lain. Prinsip ini dikenal dengan
prinsip Ekosistem (ekologi sistem) dimana makhluk hidup yang ada di dalam
sebuah rantai pasok makanan akan menerima limbah sebagai bahan baku yang baru.
Permasalahan limbah plastik di Indonesia telah memasuki
tahap yang sangat mengkhawatirkan. Diperkirakan lebih dari 100 miliar kantong
plastik digunakan oleh masyarakat tiap tahunnya dan kebanyakan limbah plastik
tersebut tidak dikelola atau diolah secara benar. Limbah plastik sangat sulit
sekali terurai secara sempurna oleh tanah karena prosesnya membutuhkan waktu
yang lama.
Partikel
hasil uraian plastik juga beresiko mencemari lingkungan. Pencemaran lingkungan
akibat limbah plastik akhirnya menjadi sebuah konsekuensi yang harus ditanggapi
serius terutama oleh masyarakat sebagai pihak yang sangat berperan dalam
permasalahan ini.
Plastik
merupakan benda anorganik dan non-biodegradable
yang terbuat dari bahan-bahan kimia yang dapat mencemari lingkungan.
Bahan-bahan kimia inilah yang membuat limbah plastik berbahaya bagi kelestarian
lingkungan. Limbah plastik mengandung Polychlorinated Biphenyl atau PCB
sehingga membuat limbah plastik sulit terurai.
Selain itu jika limbah plastik termakan oleh hewan dan
tanaman maka hewan dan tanaman tersebut beracun sehingga berbahaya bagi
keberlangsungan rantai makanan. Limbah plastik yang terurai di dalam tanah akan
menghasilkan partikel-partikel yang bisa mencemari air dan tanah.
Tanah menjadi tidak subur karena banyak hewan pengurai,
misal cacing tanah yang terbunuh akibat partikel-partikel tersebut, air di
dalam tanah tidak bisa mengalir lancar, dan menghalangi sirkulasi udara di
dalam tanah.
Limbah
plastik juga berperan dalam pemanasan global sehingga terjadi perubahan iklim
yang ekstrem. Sejak dari proses produksi plastik sampai dengan pembuangan,
plastik telah menghabiskan banyak energi dan mengemisi gas rumah kaca ke
astmosfer dan penipisan lapisan ozon.
Limbah plastik yang dibuang sembarangan, misalnya di sungai
akan membuat banjir karena sungai dangkal akibat tumpukan limbah plastik. Jika
limbah plastik dibakar juga akan menghasilkan gas karbondioksida sehingga
mengakibatkan polusi pada udara dan pemanasan global.
Bahan-Bahan yang dibutuhkan:
- 2 buah Botol Bekas Minuman yang memiliki bentuk yang sama (dua botol untuk setiap penguin)
- Gunting
- Lem Putih
- Sikat Kecil
- Gunting atau Pisau
- Kain/Wol Berwarna (Pompom wol)
- Potongan kain berwarna
- Cat berbagai macam warna
- Kuas Cat
- Lem Panas (lem yang biasa digunakan untuk menyambung plastik).
Terknik
Membuat Pinguin dari Botol Bekas:
- Pemotongan dasar botol bekas setengah. Buang bagian yang tersisa.
- Pasang Botol bekas tersebut dengan bagian botol yang lain.
- Lem dengan lem plastik.
- Campurkan satu bagian lem putih untuk dua bagian cat putih dan cat bingkai.
- Gambarlah bagian depan tubuh Penguin.
- Melukis dengan tinta hitam sisa (tinta campuran lem lagi).
- Cat atas seluruh dengan tinta merah.
- Gambarlah kelereng biru ke atas struktur.
- Gambarlah wajah penguin.
- Lem strip kain untuk melambangkan syal.
- Lem pompom wool di atas kepala untuk menyelesaikan topi yang telah dibuat.
Untuk
lebih jelas proses diatas, silahkan lihat gambar-gambar berikut :
BAB III
PENUTUP
Berdasarkan pemaparan yang tertulis pada makalah ini, kami
dapat menarik beberapa simpulan, yaitu sebagai berikut:
1. Limbah botol plastik adalah barang buangan yang
berupa plastik yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun
domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya
pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki
nilai ekonomis
2. Sumber limbah botol plstik tergantung pada produksi
plastik itu sendiri dan digolongkan berdasarkan bahan dasar penyusunnya.
3. Pemakaian plastik secara terus
menerus akan menghabiskan beberapa sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui,
selain itu menghasilkan beberapa zat yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
4. Pemanfaatan limbah botol plastik merupakan upaya menekan
pembuangan plastik seminimal mungkin yang dapat dilakukan dengan pemakaian
5.
Pengolahan
limbah botol plastik
dapat dilakukan dengan daur ulang (pemakaian kembali), incinerasi
(pembakaran), dan penggunaan plastik biodegradable.
1.
Semoga dengan dibuatnya makalah ini
kita bisa menambah wawasan pengetahuan kita, kita sadar akan bahaya sampah
plastik yang dibuang atau dibakar begitu saja tanpa tahu akibatnya.
2.
Kenali
limbah yang ada disekitar kita, dengan mengenali kita bisa
mengetahui jenis-jenis limbah, dengan mengetahui kita dapat menusahakan
untuk mengolah dan memanfaatkan limbah, karena limbah atau sampah
hanya akan merusak lingkungan, jika tidak diolah dan dimanfaatkan sebaik
mungkin.
mengetahui jenis-jenis limbah, dengan mengetahui kita dapat menusahakan
untuk mengolah dan memanfaatkan limbah, karena limbah atau sampah
hanya akan merusak lingkungan, jika tidak diolah dan dimanfaatkan sebaik
mungkin.
3.
Demikian
makalah yang sudah kami buat, tanpa dukungan dari berbagai pihak, keberhasilan
kegiatan ini tidak mungkin terlaksana. Untuk itu, kerja sama yang ada di antara
kita semua sangat diperlukan. Mudah-mudahan kedepannya rencana ini dapat di
lanjutkan kembali bagi berbagai pihak.
4.
Kritik, saran dan solusi yang membangun
tetap kami butuhkan untuk memperbaiki makalah kami.
manajemen limbah plastik yang baik dapat memberikan banyak manfaat untuk alam ini. Terimakasih Syafriadi untuk makalah pemanfaatan limbah botol yang sangat berguna ini.
BalasHapusUntuk memudahkan proses daur ulang dan pemanfaatan ulang,langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut, yang pertama adalah proses pemisahan,dalam proses tersebut Limbah yang akan didaur ulang atau dimanfaatkan ulang dipisahkan dengan limbah yang harus dibuang ke tempat pembuangan. Selanjutnya yang kedua yaitu proses penyimpanan, dalam proses ini Limbah yang sudah dipisahkan tadi disimpan dalam kotak yang tertutup. Usahakan setiap kotak yang tertutup hanya berisi satu jenis material limbah tertentu, misalnya kertas bekas atau botol bekas. Pabrik Penerima Limbah Kardus Jasa Penulis Artikel
BalasHapusPembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit. Jasa Penulis Artikel SEO pabrik penerima limbah plastik
BalasHapusSampah plastik merupakan sampah yang dapat didaur ulang menjadi barang2 yang berguna bahkan menjadi barang yang bernilai bila dikerjakan oleh orang2 yang berkreatifitas, contoh smpah plastik itu seperti bungkus makanan ringan, bungkus ditergen, botol air mineral dll. Jasa Penulis Artikel SEO pabrik penerima limbah plastik
BalasHapusBerkreasi dari bahan bekas menjadi kerajinan-kerajinan tangan lalu didistribusikan kepada masyarakat dapat meningkatkan pendapatan. Apalagi bahan baku daur ulang tidak membutuhkan modal yang besar. Dalam ekonomi, usaha seperti ini dapat menekan biaya operasional dan retribusi. Sehingga pemerintah daerah lebih ringan dalam pengeluaran pengelolaan sampah. Jasa Penulis Artikel SEO harga kardus bekas di pengepul harga kardus bekas pengepul kardus bekas terdekat
BalasHapus