Makalah Ekologi pertanian
FAKTOR PEMBATAS
DISUSUN OLEH:
nama : NIM
:
MUHAMMAD SYAFRIADI 213 170 001
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN,PETERNAKAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PARE PARE
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat
Allah SWT. Bahwa saya telah menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu dengan
judul “daur biogeokimia”
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang saya hadapi.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang saya hadapi.
Namun saya menyadari bahwa kelancaran
dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan
orang tua, sehingga kendala-kendala yang saya hadapi teratasi.
Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini, mudah-mudahan bantuan yang
diberikan mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Selain itu, penulis juga menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini pasti masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam
segi isi maupun penulisannya. Untuk itu, penulis mohon kritik dan sarannya
untuk perbaikan dan penulisan selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semuanya.
Parepare, 3 November 2014
Penulis,
Muhammad Syafriadi
DAFTAR ISI
BAB I
Ekologi biasanya didefinisikan sebagai ilmu tentang
interaksi antara organisme – organisme dan lingkungannya. Berbagai ekosistem
dihubungkan satu sama lain oleh proses-proses biologi, kimia, fisika. Masukan
dan buangan energi, gas, bahan kimia anorganik dan organik dapat melewati
batasan ekosistem melalui perantara faktor meteorologi seperti angin dan
presipitasi, faktor geologi seperti air mengalir dan daya tarik dan faktor
biologi seperti gerakan hewan. Jadi, keseluruhan bumi itu sendiri adalah
ekosistem, dimana tidak ada bagian yang terisolir dari yang lain. Ekosistem
keseluruhannya biasanya disebut biosfer.
Biosfer terdiri dari semua organisme hidup dan
lingkungan biosfer membentuk “shell” (kulit), relatif tipis di sekeliling bumi,
berjarak hanya beberapa mil di atas dan di bawah permukaan air laut. Kecuali
energi, biosfir sudah bisa mencukupi dirinya sendiri, semua persyaratan hidup
yang lain seperti air, oksigen, dan hara dipenuhi oleh pemakaian dan daur ulang
bahan yang telah ada dalam sistem tersebut.
Materi yang menyusun tubuh organisme berasal dari
bumi. Materi yang berupa unsur-unsur terdapat dalam senyawa kimia yang
merupakan materi dasar makhluk hidup dan tak hidup. Siklus biogeokimia atau
siklus organikanorganik adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir
dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus
unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan
reaksi-reaksi kimia dalam lingkungan abiotik.
Mahluk hidup, terutama tumbuhan ikut mendapat
pengaruh yang cukup signifikan dari suplai hara dan energi. Di alam, semua
elemen-elemen kimiawi dapat masuk dan keluar dari sistem untuk menjadi mata
rantai siklus yang lebih luas dan bersifat global. Namun demikian ada suatu
kecenderungan sejumlah elemen beredar secara terus menerus dalam ekosistem dan
menciptakan suatu siklus internal. Siklus ini dikenal sebagai siklus
biogeokimia karena prosesnya menyangkut perpindahan komponen bukan jasad (geo),
ke komponen jasad (bio) dan kebalikannya. Siklus biogeokimia pada akhirnya
cenderung mempunyai mekanisme umpan-balik yang dapat mengatur sendiri (self
regulating) yang menjaga siklus itu dalam keseimbangan.
a.
Apa yang dimaksud siklus biogeokimia ?
b.
Apa fungsi siklus biogeokimia ?
c.
Apa jenis- jenis dari siklus biogeokimia ?
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah mendapat
jawaban mengenai Apa yang dimaksud siklus biogeokimia, Apa fungsi siklus
biogeokimia, Apa jenis- jenis dari siklus biogeokimia.
Berdasarkan masalah dan tujuan diatas, maka manfaat
yang diharapkan dari makalah ini adalah :
a.
Dapat mengetahui siklus biogeokimia
b.
Dapat mengetahui fungsi siklus biogeokimia
c.
Dapat menegtahui jenis- jenis dari siklus
biogeokimia
BAB II
PEMBAHASAN
Materi yang menyusun tubuh organisme berasal dari bumi. Materi yang
berupa unsur-unsur terdapat dalam senyawa kimia yang merupakan Materi dasar
makhluk hidup dan tak hidup. Siklus biogeokimia atau siklus organic anorganik
adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke
biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak
hanya melalui organisme, tetapi jugs melibatkan reaksi-reaksi kimia dalam
lingkungan abiotik sehingga disebut siklus biogeokimia. Siklus-siklus tersebut
antara lain: siklus air, siklus oksigen, siklus karbon, siklus nitrogen, dan
siklus sulfur.
Fungsi Daur Biogeokimia adalah sebagai siklus
materi yangmengembalikan semua unsur-unsur kimia yang sudah terpakai oleh
semuayang ada di bumi baik komponen biotik maupun komponen abiotik,sehingga
kelangsungan hidup di bumi dapat terjaga.
Atmosfer mengandung lebih kurang 80% atom nitrogen dalam bentuk gas
nitrogen (N2). Di dalam organisme, nitrogen ditemukan dalam
semua asam amino yang merupakan penyusun protein. Bagi tumbuhan, nitrogen
tersedia dalam bentuk amonium (NH4+) dan nitrat (NO3-)
yang masuk ke dalam tanah melalui air hujan dan pengendapan debu-debu
halus atau butiran lainnya. Beberapa tumbuhan, seperti seperti
Bromeliaceae epifit yang ditemukan di hutan hujan tropis, memiliki akar
udara yang dapat mengambil NH4+ dan NO3- secaralangsung
dari atmosfer.
Jalur lain penambahan nitrogen dalam ekosistem adalah melalui fiksasi
nitrogen (nitrogen fixation). Fiksasi nitrogen merupakan proses perubahan
gas nitrogen (N2) menjadi mineral yang digunakan
untuk mensintesis senyawa organik seperti asam amino. Nitrogen
difiksasi oleh bakteri Rhizobium, Azotobacter, dan Clostridium yang hidup
bebas dalam tanah. Selain dari sumber alami, sekarang ini fiksasi
nitrogen dibuat secara industri yang digunakan sebagai pupuk. Pupuk
bernitrogen ini memberikan sumbangan utama dalam siklus nitrogen di
suatu ekosistem akibat kegiatan pertanian.
Meskipun tumbuhan dapat menggunakan amonium secara langsung, tetapi
sebagian besar amonium dalam tanah digunakan oleh bakteri aerob tertentu
sebagai sumber energi. Aktivitas ini mengubah amonium menjadi nitrat (NO3-)
kemudian menjadi nitrit (NO2-). Proses ini disebut
nitrifikasi. Nitrat yang dibebaskan bakteri ini kemudian diubah oleh
tumbuhan menjadi bentuk organik, seperti asam amino dan protein. Beberapa
hewan akan mengasimilasi nitrogen organik dengan cara memakan tumbuhan
atau hewan lain. Pada kondisi tanpa oksigen (anaerob), beberapa bakteri
dapat memperoleh oksigen untuk metabolisme dari senyawa nitrat. Proses ini
disebut denitrifikasi. Akibat proses ini, beberapa nitrat diubah
menjadi N2 yang kembali ke atmosfer. Perombakan dan
penguraian nitrogen organik kembali menjadi amonium yang disebut amonifi
kasi dilakukan oleh bakteri dan jamur pengurai. Proses-proses tersebut
akan mendaur ulang sejumlah besar nitrogen di dalam tanah.
2.
Siklus Fosfor
Keberadaan fosfor pada organisme hidup sangat kecil, tetapi peranannya
sangat diperlukan. Atom fosfor hanya ditemukan dalam bentuk senyawa fosfat
(PO43-). Fosfat diserap oleh tumbuhan dan
digunakan untuk sintesis organik. Fosfor banyak dikandung oleh
asam nukleat, yaitu bahan yang menyimpan dan mentranslasikan sandi genetik.
Atom fosfor juga merupakan dasar bagi ATP (Adenosine Tri Phospat)
berenergi tinggi yang digunakan untuk respirasi seluler dan fotosintesis.
Selain itu merupakan salah satu mineral penyusun tulang dan gigi.
Fosfor merupakan komponen yang sangat langka dalam organisme tak
hidup. Produktivitas ekosistem darat dapat ditingkatkan jika fosfor dalam
tanah ditingkatkan. Peristiwa pelapukan batuan oleh fosfat akan menambah
kandungan fosfat di dalam tanah. Contohnya adalah akibat hujan asam.
Setelah produsen menggabungkan fosfor ke dalam bentuk biologis, fosfor
dipindahkan ke konsumen dalam bentuk organik. Setelah itu, fosfor
ditambahkan kembali ke tanah melalui ekskresi fosfat oleh hewan dan
bekteri penguarai detritus.
Humus dan partikel tanah mengikat fosfat sedemikian rupa,
sehingga siklus fosfor terlokalisir dalam ekosistem. Namun, fosfor dapat
dengan mudah terbawa aliran air yang pada akhirnya terkumpul di laut.
Erosi yang terjadi akan mempercepat pengurasan fosfat di samping pelapukan batuan
yang sejalan dengan hilangnya fosfat.
Fosfat yang berada di lautan secara perlahan terkumpul
dalam endapan yang kemudian tergabung dalam batuan. Ketika
permukaan air laut mengalami penurunan atau dasar laut mengalami
kenaikan, batuan yang mengandung fosfor ini menjadi bagian dari
ekosistem darat. Dengan demikian, fosfat mengalami siklus di antara
tanah, tumbuhan, dan konsumen dalam waktu tertentu.
Di
atmosfer terdapat kandungan COZ sebanyak 0.03%. Sumber-sumber COZ di udara
berasal dari respirasi manusia dan hewan, erupsi vulkanik, pembakaran batubara,
dan asap pabrik. Karbon dioksida di udara dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk
berfotosintesis dan menghasilkan oksigen yang nantinya akan digunakan oleh
manusia dan hewan untuk berespirasi. Hewan dan tumbuhan yang mati, dalam waktu
yang lama akan membentuk batubara di dalam tanah. Batubara akan dimanfaatkan
lagi sebagai bahan bakar yang juga menambah kadar C02 di udara. Di ekosistem
air, pertukaran C02 dengan atmosfer berjalan secara tidak langsung. Karbon
dioksida berikatan dengan air membentuk asam karbonat yang akan terurai menjadi
ion bikarbonat. Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga yang memproduksi
makanan untuk diri mereka sendiri dan organisme heterotrof lain. Sebaliknya,
saat organisme air berespirasi, COz yang mereka keluarkan menjadi bikarbonat.
Jumlah bikarbonat dalam air adalah seimbang dengan jumlah C02 di air.
Siklus hidrologi adalah pergerakan air di bumi berupa cair, gas, dan
padat baik proses di atmosfir, tanah dan badan-badan air yang tidak terputus
melalui proses kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Pemanasan
air samudera oleh sinar mataharibmerupakan kunci proses siklus hidrologi
tersebut dapat berjalan secara kontinu. Air berevaporasi, kemudian jatuh
sebagai presipitasi dalam bentuk air, es, atau kabut. Pada perjalanan menuju
bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung
jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah
mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara
yang berbeda:
a. Evaporasi
/ transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb.
kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan.
Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang
selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.
b. Infiltrasi
/ Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah melalui celahcelah dan
pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat
aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah
permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
c.
Air Permukaan - Air bergerak diatas permukaan tanah
dekat dengan aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit
pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah
dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama
lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar
daerah aliran sungai menuju laut. Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang
tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul
dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air di
daratan itu terjadi dalam komponenkomponen siklus hidrologi yang membentuk
sisten Daerah Aliran Sungai (DAS).Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif
tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ekologi biasanya didefinisikan sebagai ilmu tentang
interaksi antara organisme – organisme dan lingkungannya. Berbagai ekosistem
dihubungkan satu sama lain oleh proses-proses biologi, kimia, fisika. Masukan
dan buangan energi, gas, bahan kimia anorganik dan organik dapat melewati
batasan ekosistem melalui perantara faktor meteorologi seperti angin dan
presipitasi, faktor geologi seperti air mengalir dan daya tarik dan faktor
biologi seperti gerakan hewan. Jadi, keseluruhan bumi itu sendiri adalah
ekosistem, dimana tidak ada bagian yang terisolir dari yang lain. Ekosistem
keseluruhannya biasanya disebut biosfer.
Biosfer terdiri dari semua organisme hidup dan
lingkungan biosfer membentuk “shell” (kulit), relatif tipis di sekeliling bumi,
berjarak hanya beberapa mil di atas dan di bawah permukaan air laut. Kecuali
energi, biosfir sudah bisa mencukupi dirinya sendiri, semua persyaratan hidup
yang lain seperti air, oksigen, dan hara dipenuhi oleh pemakaian dan daur ulang
bahan yang telah ada dalam sistem tersebut.
Siklus biogeokimia adalah perjalanan atau
aliran bahan-bahan kimia dalam suatu ekosistem global di bumi ini yang
membentuk suatu lingkaran. Siklus biogeokimia
meliputi siklus karbon, siklus oksigen, siklus nitrogen, siklus fosfor, dan
siklus belerang.
Namun demikian ada suatu kecenderungan sejumlah
elemen beredar secara terus menerus dalam ekosistem dan menciptakan suatu
siklus internal. Siklus ini dikenal sebagai siklus biogeokimia karena prosesnya
menyangkut perpindahan komponen bukan jasad (geo), ke komponen jasad (bio) dan
kebalikannya. Siklus biogeokimia pada akhirnya cenderung mempunyai mekanisme
umpan-balik yang dapat mengatur sendiri (self regulating) yang menjaga siklus
itu dalam keseimbangan.
DAFTAR PUSTAKA
http://semutlewat.blogspot.com/2012/12/makalah-daur-biogeokimia_3265.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar