SELAMAT DATANG DIBLOGKU

SELAMAT DATANG DIBLOGKU
SEMOGA BERMANFAAT

Sabtu, 01 November 2014

LAPORAN PRAKTIKUM AGRONOMI PEMBUATAN PUPUK BOKASHI JERAMI

  PEMBUATAN PUPUK BOKASHI JERAMI



MUHAMMAD SYAFRIADI
 213170001











PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN,PETERNAKAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PARE PARE
2014



KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil alamin puji syukur Kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan  laporan praktikum ini.
Terima kasih kepada dosen pengantar agronomi, karena telah memberikan kesempatan kepada Kami untuk membuat laporan tentang bokashi jerami sehingga Kami dapat menyusun laporan ini. Serta teman-teman yang telah membantu dalam pembuatan bokashi ini sehingga  laporan ini dapat diselesaikan.
Laporan ini tidak lain berisi tentang cara Pembuatan Bokashi Jerami dari bahan yang ada. Laporan ini juga di buat agar mahasiswa lebih memahami tentang mengelolah lingkungan.
Kami  menyadari masih banyak yang harus disempurnakan dalam laporan ini, untuk itu saya menerima semua saran dan kritik yang bersifat membangun dalam penyempurnaan laporan ini. Semoga  laporan ini dapat bermanfaat serta memudahkan dalam mempelajari materi ini.

Parepare, 22 April 2014

 Penulis, 
Muhammad syafriadi




DAFTAR ISI
SAMPUL
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
2.2 Jerami



PENDAHULUAN
Bokashi adalah pupuk yang dibuat dengan proses bahan organik dengan teknologi EM4 (Effective Microorganisms 4) atau disebut dengan hasil proses fermentasi pupuknya dinamakanpupuk em 4. Keunggulan penggunaan teknologi EM4 adalah pupuk organik dapat dihasilkan dalam waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan cara konvensional.
EM4 (Effective Microorganisms 4) itu mengandung ragi, bakteri fotosintetik, jamur pengurai selulosa Azotobacter sp.dan Lactobacillus sp. Bahan bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan bokashi dapat diperoleh dengan mudah di sekitar lahan pertanian, seperti jerami, sekam (kulit padi), rumput, sisa tanaman kacang kacangan, serbuk gergajian ataupun pupuk kandang. Tetapi perlu diketahui bahan yang paling baik digunakan sebagai bahan pokok pembuatan bokashi adalah dedak ( bekatul )karena kandungan zat gizinya sangat baik.
Beberapa lahan dan tanah pertanian pada saat ini mengalami kerusakan dan penurunan tingkat kesuburan tanah yang sangat memerlukan solusi penanganan secara efektif dan maksimal.Hal ini dapat mengakibatkan dampak yang besar bagi kehidupan manusia dan lingkungan sekitarnya.Pupuk memegang peranan yang sangat penting di dalam budidaya tanaman.Tanaman membutuhkan pupuk yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan unsur hara dan agar dapat tumbuh serta berkembang dengan baik. Penggunaan bahan-bahan alami seperti  memberikan keuntungan bagi tanah, tanaman dan lingkungan. Proses pembuatan juga menjadi salah satu solusi masalah sampah yang semakin memerlukan penanganan yang bijaksana.
Berdasarkan kenyataan di lapangan, persediaan bahan organik pada lahan pertanian sedikit demi sedikit semakin berkurang. Jika hal tersebut tidak ditambah dan segera diperbaiki oleh petani maka penurunan produksi akan terjadi pada tanaman-tanaman pertanian, seperti padi, palawija dan sayuran. dan keterampilan petani dalam masalah penggunaan pupuk bokasi secara praktis di lapangan. Pemanfaatan bahan-bahan organik seperti yang dihasilkan dari limbah ternak telah banyak dilakukan.Limbah organik yang dihasilkan oleh ternak memiliki potensi yang cukup tinggi untuk dikembangkan menjadi pupuk. Pengolahan pupuk  dapat dilakukan dengan hanya menimbun limbah organik tersebut dalam tanah untuk ditunggu selama kurang lebih tiga bulan dan kemudian menjadi, atau dapat dilakukan dengan bantuan khusus yang dapat mengubah sampah organik tersebut menjadi pupuk dalam hitungan hari.
Kata bokashi berasal dari bahasa jepang yang artinya kira-kira bahan-bahan organik yang sudah diuraikan (difermentasi). Pupuk bokasi merupakan salah satu bentuk pupuk organik yang terbuat dari campuran antara bahan-bahan organik dan pupuk kandang yang difermentasi atau didekomposisi oleh mikroorganisme.Bokashi adalah hasil fermentasi bahan-bahan organik seperti sekam, serbuk gergajian, jerami, kotoran hewan dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut difermentasikan dengan bantuan mikroorganisme aktivator yang mempercepat proses fermentasi. Campuran mikroorganisme yang digunakan untuk mempercepat fermentasi dikenal sebagai effective microorganism (EM). Penggunaan EM tidak hanya mempercepat proses fermentasi tetapi juga menekan bau yang biasanya muncul pada proses penguraian bahan organik.
1.      Apa itu bokashi jerami ?
2.      Bagaimana cara membuat bokashi jerami ?
3.      Apa manfaat dari bokashi jerami ?
1.   Untuk mengetahui apa itu bokashi jerami.
2.   Untuk mengetahui cara pembuatan bokashi jerami.
3.   Untuk mengetahui manfaat bokashi jerami.






TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bokashi

Bokashi adalah fermentasi bahan organik (sisa panen, sekam, kotoran ternak dll) dengan bantuan Effective Microorganisms. Aplikasi di lahan pertanian dapat membantu memperbaiki struktur fisik kimia dan biologi tanah. Infomasi lebih lengkap mengenai Effektive Mikroorganisme sebagai berikut: Diambil dari brosur PT Songgolangit Persada Effektive Mikroorganisme atau yang dikenal dengan nama EM, ditemukan pertama kali oleh Prof. Teruo Higa dari University Ryukyus, Okinawa, Jepang (Gasol, 2008).
            Pupuk bokashi dapat menyuburkan tanaman serta tanahnya dan meningkatkan dan menjaga kestabilan produksi pertanian. (Anonim, 2014)
            Proses pembuatan bokasih jerami yaitu pertama-tama dibuat larutan dari EM4, molasses/ gula dan air dengan perbandingan 1 ml : 1 ml :1 liter air.Bahan jerami, sekam dan dedak dicampur merata di atas lantai yang kering.Selanjutnya bahan disiram larutan EM4 secara perlahan dan bertahap sehingga terbentuk adonan. Adonan yang terbentuk jika dikepal dengan tangan, maka tidak ada air yang keluar dari adonan.Begitu juga bila kepalan dilepaskan maka adonan kembali mengembang (kandungan air sekitar 30%).Adonan selanjutnya dibuat menjadi sebuah gundukan setinggi 15-20cm.Gundukan selanjutnya ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari. Selama dalam proses, suhu bahan dipertahankan antara 40-50 o C. Jika suhu bahan melebihi 50 o C, maka karung penutup dibuka dan bahan adonan dibolak-balik dan selanjutnya gundukan ditutup kembali.Setelah empat hari karung goni dapat dibuka. Pembuatan bokashi dikatakan berhasil jika bahan bokashi terfermentasi dengan baik dan siap untuk digunakan. (Anonim, 2014)




2.2 Jerami
        Jerami adalah hasil samping usaha pertanian berupa tangkai dan batang tanaman serealia yang telah kering, setelah biji-bijiannya dipisahkan. Massa jerami kurang lebih setara dengan massa biji-bijian yang dipanen. Jerami memiliki banyak fungsi, di antaranya sebagai bahan bakar, pakan ternak, alas atau lantai kandang, pengemas bahan pertanian (misal telur), bahan bangunan (atap, dinding, lantai), mulsa, dan kerajinan tangan. Jerami umumnya dikumpulkan dalam bentuk gulungan, diikat, maupun ditekan.Mesin baler dapat membentuk jerami menjadi gulungan maupun kotak. (Sudjarad, 2008)
          Sekam adalah bagian dari bulir padi-padian (serealia) berupa lembaran yang kering, bersisik, dan tidak dapat dimakan, yang melindungi bagian dalam (endospermium dan embrio).Sekam dapat dijumpai pada hampir semua anggota rumput-rumputan (Poaceae), meskipun pada beberapa jenis budidaya ditemukan pula variasi bulir tanpa sekam (misalnya jagung dan gandum)..Dalam pertanian, sekam dapat dipakai sebagai campuran pakan, alas kandang, dicampur di tanah sebagai pupuk, dibakar, atau arangnya dijadikan media tanam. (Sumitka, 2007)
            Dedak adalah limbah dari proses penggilingan padi yang tidak menjadi butiran-butiran beras, ada yang menjadi kasar dan ada yang halus, keduanya kalau dicampur air yang kasar terasa banyak sekali serat, sebaliknya yang halus seperti bubur kenyal, keduanya dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak bebek. Berikut adalah cuplikan proses dedak halus itu dibuang kedalam ruang tertutup. (purnama, 2011)
            EM4 adalah microorganisme yang berfungsi untuk menyuburkan dan menyehatkan tanah. Sewaktu diinokulasikan dengan cara menyemprotkannya ke dalam bahan organic dan tanah atau pada batang tanaman, EM-4 pertanian akan aktif dan memfermentasi bahan organic (sisa-sisa tanaman, pupuk hijau, pupuk kandang, dll) yang terdapat dalam tanah. Hasil fermentasi bahan organic tersebut adalah berupa senyawa organic yang mudah diserap langsung oleh perakaran tanaman misalnya gula, alcohol, asam amino, protein, karbohidrat, vitamin dan senyawa organic lainnya. (Burhanuddin, 2012)
            Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditi perdagangan utama. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristalsukrosa padat. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis dan keadaan makanan atau minuman. Gula sederhana, seperti glukosa (yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolisis asam), menyimpan energi yang akan digunakan oleh sel. (Abraham,2011)






















BAB III
 METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Pembuatan pupuk bokashi jerami dilaksanakan pada tanggal 06 April 2014 pukul 15.30 WIB di samping green house jurusan Agroteknologi, fakultas pertanian, peternakan dan perikanan, universitas muhammadiyah parepare.

3.2 Alat dan Bahan

Alat:
1. Pengaduk kayu
2. Alat tulis
3. Ember
4. karung
Bahan:
1.   Jerami sebanyak 10 kg
      2.   Dedak sebanyak 1/2 kg
      3.   Sekam (kulit padi) sebanyak 10 kg
      4.   EM4 sebanyak dua sendok makan (10 ml)
      5.   Molases atau gula pasir sebanyak dua sendok makan (10 ml) dan
      6.   Air secukupnya.
3.3 Prosedur Kerja
Proses pembuatan bokasih jerami yaitu pertama-tama dibuat larutan dari EM4, molasses/gula dan air dengan perbandingan 1 ml : 1 ml :1 liter air. Kemudian Bahan jerami, sekam dan dedak dicampur merata di atas lantai yang kering. Selanjutnya bahan disiram larutan EM4 secara perlahan dan bertahap sehingga terbentuk adonan.
Kemudian adonan yang terbentuk jika dikepal dengan tangan, maka tidak ada air yang keluar dari adonan.Begitu juga bila kepalan dilepaskan maka adonan kembali mengembang (kandungan air sekitar 30%). Adonan selanjutnya dibuat menjadi sebuah gundukan setinggi 15-20 cm. Gundukan selanjutnya ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari. Selama dalam proses, suhu bahan dipertahankan antara 40-50 0C. Jika suhu bahan melebihi 50 0C, maka karung penutup dibuka dan bahan adonan dibolak-balik dan selanjutnya gundukan ditutup kembali.
            Empat hari setelah pembuatan pupuk bokashi, pupuk bokashi diayak atau diaduk  hingga semua bahan tercampur merata agar suhu bokashi tetap pada tingkat suhu optimumnya.
























BAB IV
 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Karakteristik
Pengamatan 1
Pengamatan 2
Tekstur
Agak kasar dan menggumpal
Agak lunak dari sebelumnya
Warna
Kecoklataan
Coklat kehitaman
Aroma
Berbau
Menyengat khas jerami
Suhu
50 0 c
­-

4.2 Pembahasan

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, terlihat pada pengamatan 1 teksturnya agak kasar dan menggumpal, warnanya kecoklatan, aromanya berbau, dan suhunya 500C.Pada pengamatan 2 terlihat teksturnya agak lunak dari sebelumnya, warnanya coklat kehitaman, dan aromanya menyengat khas jerami.
Umumnya pengomposan berlangsung selama 10-14 hari. Kompos yang dihasilkan akan terlihat berbeda dengan kompos pada umumnya; kompos bokashi akan terlihat hampir sama dengan sampah aslinya namun lebih pucat. Pembusukan akan terjadi segera setelah pupuk kompos ditempatkan di dalam tanah. Pengomposan bokashi hanya berperan sebagai pemercepat proses pembusukan sebelum material organik diberikan ke alam.





 PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan praktikum dan hasil pengamatan yang didapatkan, maka dapat ditarik kesimpulan adalah  pupuk organik yang diolah sedemikian rupa dengan melalui proses fermentasi yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk tanaman.Untuk melihat tingkat kematangan dapat ditentukan dari Bau, Kekerasan bahan, Warna, Penyusutan, Suhu.Yang memiliki tingkat kegagalan tinggi adalah pembuatan pupuk  bokashi dengan menggunakan bahan utama sayuran.
5.2 Saran
Dalam melaksanakan praktikum dan pengamatan hendaknya lebih serius dan memperhatikan petunjuk/arahan dari asisten agar meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan dan praktikan diharapkan mampu mengaplikasikan hasil dari praktikum ini agar dapat mengolah limbah pertanian menjadi sesuatu yang lebih berguna.



DAFTAR PUSTAKA
Anonymous.  2004. RENTEC Renewable Energy Technologies Inc, www. rentec. ca,  California, Amerika Serikat, diakses 16 September 2006.



Gasol. 2008. Pengertian Bokasi. http://gasolorganik.com. Diposkan pada 12 februari 2008.

Gunam, w. 2007.  Pemanfaatan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos dengan Bantuan Mikroorganisme di Desa Sibetan Karangasem.  Teknologi industri pertanian – fakultas teknologi pertanian. Universitas udayana.

Handayani, Mutia. 2009. Pengaruh Dosis Pupuk NPK dan Kompos Terhadap Pertumbuhan Bibit Salam, sebuah skripsi. Dalam IPB Information Resource Center diunduh 13 Juni 2010.

Kusumaningwarti,R. 2009. Tanah, Lingkungan, dan Pertanian. http://tjimpolo.blogg.com/?p=79. Diposkan pada 16 November 2009.



LAMPIRAN












2 komentar: