SELAMAT DATANG DIBLOGKU

SELAMAT DATANG DIBLOGKU
SEMOGA BERMANFAAT

Rabu, 06 Januari 2016

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN TENTANG RISET PEMASARAN


MAKALAH RISET PEMASARAN






DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2


MUHAMMAD SYAFRIADI
NURHANDAYANI
MUHAMMAD KHAIDIR P. ALI



PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN, PETERNAKAN DAN PERIKANAN
2015

KATA  PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang  “Riset Pemasaran“ yang sengaja penulis pilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada diri Kami pribadi khususnya pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
wssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Parepare, 2 November 2015
Penyusun,
Kelompok 1


DAFTAR ISI


DAFTAR PUSTAKA






BAB I
PENDAHULUAN

Selain memantau perubahan lingkungan pemasaran, pemasar juga perlu mengembangkan pengetahuan khusus tentang pasar khusus mereka. Pemasar yang baik menginginkan informasi untuk membantu mereka menginterpretasikan kinerja masa lalu dan merencanakan kegiatan masa depan. Para pemasar membutuhkan informasi yang tepat dan akurat, serta dapat dilakukan terhadap konsumen, pesaing, dan merek mereka. Mereka perlu membuat keputusan taktis paling mungkin dalam jangka pendek dan keputusan strategis dalam jangka panjang. Penemuan pencerahan konsumen dan pemahaman implikasi pemasarannya, sering kali dapat menghasilkan peluncuran produk yang sukses atau mempercepat pertumbuhan merek.
Dengan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang langkah – langkah yang tercakup dalam proses riset pemasaran serta mempertimbangkan cara pemasar menyusun metriks yang efektif untuk mengukur produktivitas pemasaran.
a.       Apa itu riset pemasaran ?
b.      Bagaimana ruang lingkup kegiatan riset pemasaran ?
c.       Bagaimana fitur riset pemasaran ?
d.      Apa langkah-langkah dalam proses riset pemasaran ?
e.       Apa keuntungan riset pemasaran ?
f.       Bagaiman keterbatasan riset pemasaran ?

a.       Untuk mengetahuai riset pemasaran.
b.      Untuk mengetahuai ruang lingkup kegiatan riset pemasaran.
c.       Untuk mengetahuai fitur riset pemasaran.
d.      Untuk mengetahuai langkah-langkah dalam proses riset pemasaran.
e.       Untuk mengetahuai keuntungan riset pemasaran.
f.       Untuk mengetahuai keterbatasan riset pemasaran.

BAB II

PEMBAHASAN
Berikut ini adalah beberapa definisi atau penjelasan mengenai riset pemasaran. Yang dimaksud dengan riset pemasaran adalah desain, koleksi, analisis, dan laporan data, serta penemuan-penemuan relevan yang sistematis untuk situasi pemasaran tertentu yang diahadapi perusahaan.
Menurut Walter B. Wentz dalam bukunya MARKETING RESEARCH : Management and Method, riset pemasaran didefinisikan sebagai: Pengumpulan dan penganalisaan informasi untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan di bidang pemasaran.
            Dari definisi tersebut dapatlah dikatakan bahwa riset pemasaran merupakan suatu proses yang sifatnya praktis. Manajemen menggunakan riset pemasaran untuk memudahkan dalam mengambil keputusan, bukan untuk kepentingan diri sendiri. Kadang-kadang orang yang tidak mengetahui tentang riset pemasaran mempunyai anggapan bahwa hal ini tidak bermanfaat bagi manajemen. Tetapi masalah tersebut tidaklah menjadi persoalan. Penelitian hanya memberikan input (bahan) pada pimpinan, yang dalam hal ini bertanggungjawab untuk mengambil keputusan.
            Dalam kehidupan sehari-hari, orang akan sukses karena memiliki informasi yang diperlukan. Riset pemasaran dapat memberikan bahan kedalam sistem informasi pemasaran. Dengan demikian riset merupakan bagian dari suatu sistem.
            Riset pemasaran adalah suatu kegiaatan pengumpulan (collecting), pengolahan (processing) serta analisis (analysis) seluruh fakta atau data yang menyangkut persoalan yang berhubungan dengan pemindahan dan penjualan (transfer and sales) barang-barang dan jasa (goods and service) dari produsen ke konsumen (producer to consumers).
            Dari definisi tersebut jelaslah bahwa riset pemasaran adalah riset pada setiap fase kegiatan pemasaran, jadi tidak terbatas pada riset yang hanya mencakup suatu tipe persoalan pemasaran saja, misalnya soal motivasi, soal saluran distribusi atau soal penjualan, akan tetapi lebih luas daripada itu. Sebetulnya meliputi seluruh persoalan mulai memilih barang apa yang akan diproduksi sampai pada penjualannya. Dengan menggunakan riset pemasaran produsen akan memproduksi produk yang bisa dijual oleh karena memang dibutuhkan oleh masyarakat pembeli, jadi bukan sekadar menjual produk yang bisa diproduksi. Untuk suksesnya penjualan perlu kerjasama tiga unsur, yaitu: marketing, engineering, dan manufacturing
Bagi perusahaan-perusahaan yang ada di negara maju seperti Amerika, riset pemasaran merupakan kegiatan yang sangat penting. Sebab riset pemasaran sangat membantu dalam mencapai tujuan serta keberhasilan perusahaan. Oleh karena itu, riset pemasaran ini sering menjadi tanggungjawab dari sebuah bagian/departemen tersendiri dalam perusahaan, yakni Bagian Riset Pemasaran. Adapun kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam riset pemasaran, antara lain:
a.      Riset Pasar dan Penjualan
  • Mengukur potensial pasar
  • Menganalisa luas pasar yang dikuasai beserta komposisinya
  • Menyelidiki karakteristik pasar
  • Menganalisa penjualan
  • Menaksir permintaan terhadap barang baru
  • Membuat ramalan(ingin mengetahui kjadian masa depan) tentang penjualan
  • Menetapkan daerah penjualan
  • Mengadakan penilaian terhadap metode penjualan
  • Menganalisa kegiatan para penjual beserta kompensasinya (ganti rugi)
  • Meneliti saluran distribusi
b.      Riset Barang
  • Meneliti barang-barang saingan
  • Menyelidiki barang-barang yang ada
  • Mengadakan penilaian dan pengujian pasar terhadap barang baru
  • Meneliti desain dan karakteristik pembungkus
  • Menyelidiki bauran produk (product mix)
c.       Riset Ekonomi Perusahaan
  • Mengadakan peramalan jangka pendek (sampai dengan 1 tahun)
  • Mengadakan peramalan jangka panjang (lebih dari 1 tahun)
  • Menyelidiki perkembangan perusahaan
  • Menyelidiki kebijaksanaan harga
  • Menyelidiki lokasi gudang dan lokasi pabrik
  • Menyelidiki ekspor dan kegiatan internasional lain
  • Menyelidiki kegiatan karyawan perusahaan
d.      Riset Periklanan
  • Penelitian terhadap motivasi
  • Penelitian terhadap media advertensi
  • Meneliti keefektivan advertensi
  • Meneliti kegiatan periklanan dan praktik penjualan pesaing
e.       Riset Lingkungan
  • Menyelidiki akibat-akibat lingkungan
  • Menyelidiki kebijaksanaan dan nilai-nilai sosial
  • Menyelidiki batasan-batasan hukum terhadap periklanan dan promosi
2.3    Fitur Riset Pemasaran
  1. Proses kegiatan / sistematis (susunan /teratur) dan berkesinambungan (berkelanjutan) : MR adalah proses yang berkesinambungan. Ini adalah alam sebagai masalah pemasaran baru terikat untuk datang dari waktu ke waktu dalam rangka pemasaran barang dan jasa. Salah satu jenis penelitian ini tidak cukup untuk menyelesaikan semua masalah pemasaran. Demikian pula, proyek (rencana pekerjaan dng sasaran khusus (pengairan, pembangkit tenaga listrik, dsb) dan dng saat penyelesaian yg tegas) penelitian baru harus dilakukan untuk memecahkan masalah pemasaran dan tantangan baru.
  2. Luas dan komprehensif (bersifat mampu menangkap (menerima) dng baik; 2 luas dan lengkap) dalam lingkup : Penelitian Pemasaran luas dalam lingkup karena berkaitan dengan semua aspek pemasaran barang dan jasa. Pengenalan produk baru, identifikasi pasar potensial, pemilihan teknik penjualan yang tepat, studi persaingan pasar dan preferensi konsumen, pengenalan strategi periklanan yang sesuai dan langkah-langkah promosi penjualan, beberapa daerah yang dicakup oleh MR.
  3. Menekankan pada pengumpulan data yang akurat dan analisis kritis : Dalam riset pemasaran, data yang sesuai harus dikumpulkan secara obyektif dan akurat. Data yang dikumpulkan harus dapat diandalkan. Ini harus dianalisis secara sistematis. Hal ini akan memberikan gambaran yang komprehensif tentang situasi dan solusi yang mungkin.
  4. Menawarkan manfaat bagi perusahaan dan konsumen : Riset pemasaran berguna untuk perusahaan mensponsori. Ini menimbulkan omset dan laba perusahaan. Hal ini juga menimbulkan daya saing dan menciptakan goodwill di pasar. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memperkenalkan berorientasi konsumen kebijakan pemasaran.Konsumen juga mendapatkan barang menyenangkan dan kepuasan lebih karena kegiatan riset pemasaran.
  5. Setara komersial intelijen militer : MR adalah jenis kegiatan intelijen (mempunyai atau menunjukkan ting-kat kecerdasan yg tinggi; berpikiran tajam; cerdas; berakal) komersial (berhubungan dng niaga atau perdagangan; 2 dimaksudkan untuk diperdagangkan; 3 bernilai niaga tinggi, kadang-kadang mengorbankan nilai-nilai lain (sosial, budaya, dsb);) . Ini memfasilitasi kegiatan yang direncanakan dalam bidang pemasaran. Hal ini mirip dengan intelijen militer di mana studi sistematis situasi dibuat sebelum mengambil tindakan militer. Riset pemasaran bertindak sebagai alat intelijen manajemen.
  6. Alat untuk keputusan manajerial (berhubungan dng manajer: keterampilan -- yg tinggi sangat diperlukan bagi setiap pemimpin) : MR bertindak sebagai alat di tangan manajemen untuk mengidentifikasi dan menganalisis masalah pemasaran dan mencari tahu solusi kepada mereka. Ini adalah bantuan untuk pengambilan keputusan. Ini menunjukkan solusi yang mungkin untuk pertimbangan dan seleksi oleh manajer. Riset pemasaran, adalah bantuan untuk penghakiman dan tidak pernah pengganti untuk itu.
  7. Sebuah penelitian terapan : MR diterapkan pengetahuan. Hal ini berkaitan dengan masalah pemasaran yang spesifik dan menyarankan solusi alternatif dan hasil yang mungkin dari setiap alternatif.
  8. Mengurangi kesenjangan antara produsen dan konsumen : MR merupakan suplemen penting dari pemasaran kompetitif. Hal ini berguna untuk memahami kebutuhan dan harapan konsumen. Ini mengurangi kesenjangan antara produsen dan konsumen dan menyesuaikan kegiatan pemasaran untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
  9. Riset pemasaran memiliki keterbatasan : Riset pemasaran bukanlah ilmu pasti. Ini hanya menunjukkan solusi yang mungkin untuk manajer pemasaran untuk pertimbangan dan seleksi.
  10. Penggunaan metode yang berbeda : MR dapat dilakukan dengan menggunakan metode yang berbeda. Data dapat dikumpulkan melalui survei atau dengan metode lainnya. Peneliti harus memutuskan metode yang cocok untuk pelaksanaan proyek penelitian. Pilihan ini penting karena kualitas pekerjaan penelitian tergantung pada metode yang digunakan untuk tujuan penelitian.
2.4    Langkah-langkah Dalam Proses Riset Pemasaran
  1. Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah pemasaran : Langkah pertama dalam prosedur riset pemasaran adalah untuk mengidentifikasi masalah pemasaran yang perlu diselesaikan dengan cepat. Masalahnya mungkin terkait dengan produk, harga, persaingan pasar, promosi penjualan, dan sebagainya. Proses penelitian akan dimulai hanya ketika masalah pemasaran diidentifikasi dan didefinisikan dengan jelas. Peneliti telah mengidentifikasi dan menentukan masalah pemasaran secara jelas.
  2. Melakukan eksplorasi awal (survey) : Tim pemasaran mungkin menyarankan masalah pemasaran banyak yang mereka hadapi. Namun, tidak mungkin untuk mengambil semua masalah tersebut untuk tujuan penelitian. Peneliti telah mempelajari masalah tersebut dan pilih salah satu masalah utama yang cocok untuk penyelidikan rinci. Untuk ini, penyelidikan awal diperlukan. Seorang manajer penjualan mungkin menyarankan masalah penurunan penjualan. Peneliti harus mengetahui alasan mungkin dan mana yang paling penting dan juga cocok untuk studi rinci. Masalah pemasaran tidak melalui penelitian dan karenanya eksplorasi awal tersebut diperlukan dan berguna.
  3. Menentukan tujuan penelitian : Peneliti harus merumuskan hipotesis yang sesuai dengan masalahnya sedang diselidiki. Ini adalah penjelasan tentatif dari masalah yang diteliti. Sebagai contoh, penjualan menurun.Menurut peneliti, hal ini mungkin karena kualitas buruk dan harga yang tinggi atau karena minat yang terbatas diambil oleh perantara atau bahwa produk telah menjadi usang. Jika alasan pertama diterima, hal yang sama akan diselidiki secara penuh. Jika penyebab pertama ditolak, ia akan pindah ke kedua untuk studi rinci melalui pengumpulan data.
  4. Menentukan data yang dibutuhkan dan sumber mereka : Pada tahap ini, peneliti harus menentukan jenis data yang dibutuhkan untuk tujuan studi. Hipotesis pemandu proses pengumpulan data. Peneliti dapat menggunakan data primer dan / atau sekunder untuk proyek penelitiannya. Sumber-sumber data primer dan sekunder yang berbeda.Demikian pula, untuk pengumpulan data primer, salah satu metode seperti survei mail atau survei telepon, atau wawancara pribadi atau observasi atau metode eksperimen dapat digunakan. Peneliti harus memutuskan metode yang nyaman untuk pengumpulan data dan mengumpulkan data yang dibutuhkan sesuai.
  5. Membuat desain penelitian : Desain penelitian adalah rencana untuk melakukan penyelidikan penelitian yang sebenarnya. Desain tersebut memberikan pedoman bagi peneliti untuk melacak pada perbuatannya dan mengetahui bahwa ia bergerak ke arah yang benar pada pengumpulan data.
    Rancangan penelitian berisi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut:
    1. Apakah sifat dan tujuan dari penelitian?
    2. Apa jenis data yang diperlukan?
    3. Bagaimana untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan?
    4. Apa teknik pengumpulan data?
    5. Berapa banyak dana yang akan dibutuhkan?
    6. Berapa banyak waktu / periode akan diperlukan untuk menyelesaikan proyek penelitian?
  1. Merancang Kuesioner : Sesuai tujuan proyek penelitian, informasi akan diperlukan. Untuk pengumpulan data, kuesioner yang cocok harus disiapkan. Semua perawatan yang diperlukan harus diambil untuk mempersiapkan kuesioner yang ideal, sehingga untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan dengan mudah, cepat dan benar.
  2. Merancang sampel responden : Untuk pengumpulan data, sebuah kelompok perwakilan harus dipilih dari alam semesta yaitu total. Contoh yang dirancang harus cukup representatif dalam karakter. Ini harus mewakili total populasi yang diteliti.
  3. Pengumpulan data : Data harus dikumpulkan sesuai dengan metode yang dipilih untuk pengumpulan data. Jika mail metode survei dipilih, kuesioner akan dikirim melalui pos kepada responden. Jika metode wawancara pribadi dipilih, pewawancara akan diberikan bimbingan yang sesuai, informasi dan pelatihan untuk pelaksanaan wawancara pribadi.Pengumpulan data harus cepat dan data yang dikumpulkan harus handal, memadai dan lengkap dalam segala hal.
  4. Mengorganisir / Pengolahan data yang dikumpulkan : The kuesioner tidak berguna langsung untuk tabulasi dan kesimpulan menggambar.Mereka perlu diorganisasikan / diolah dengan benar untuk menarik kesimpulan. Untuk hal ini, pengawasan data, editing, coding dan klasifikasi data yang diperlukan. Selain itu, tabulasi data yang dikumpulkan juga penting. Pemrosesan tersebut membuat data terintegrasi secara kompak. Selain itu, data yang dibuat dapat diandalkan dan sesuai diatur untuk analisis dan interpretasi. Kesimpulan yang bisa ditarik hanya ketika data yang dikumpulkan disusun secara teratur untuk studi rinci. Singkatnya, pengolahan data berarti verifikasi data yang dikumpulkan dan susunan berurutan dari data untuk analisis dan interpretasi. Langkah-langkah dalam pengolahan data (editing, coding, dll) saling terkait dan harus diselesaikan dengan baik. Pengolahan data yang dikumpulkan adalah jenis pekerjaan kantor yang dapat dihadiri oleh staf kantor di bawah bimbingan peneliti. Pengolahan data merupakan kegiatan yang panjang dan memakan waktu dan perlu diselesaikan properti. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan akurasi dan reliabilitas dari proyek penelitian.
    Pengolahan data yang dikumpulkan melalui riset pemasaran melibatkan langkah-langkah berikut:
    1. Skrining awal dari data yang dikumpulkan,
    2. Mengedit data yang dikumpulkan,
    3. Coding(persandian) dari data yang dikumpulkan,
    4. Klasifikasi data ke dalam kategori yang bermakna, dan
    5. Tabulasi data untuk analisis mudah dan cepat dan interpretasi (pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoretis thd sesuatu; tafsiran;).
  5. Menganalisis dan menafsirkan data : Data tabulasi (penyusunan menurut lajur yg telah tersedia; penyajian data dl bentuk tabel atau daftar untuk memudahkan pengamatan dan evaluasi;) dapat digunakan untuk analisis rinci dan kritis. Tujuannya adalah untuk membangun hubungan yang berguna dan logis antara informasi dan masalah. Analisis data harus dilakukan secara rasional. Ini memfasilitasi interpretasi data secara teratur. Kesimpulan yang bisa ditarik setelah analisis dan interpretasi data. Kesimpulan tersebut berguna untuk menunjukkan langkah-langkah perbaikan. Berbagai teknik statistik yang digunakan untuk analisis dan interpretasi data. Hal ini diperlukan agar kesimpulan yang diambil akan akurat dan langkah-langkah perbaikan yang direkomendasikan akan sesuai atau berorientasi hasil. Singkatnya, pengolahan data yang dikumpulkan merupakan salah satu tahap penting dan kritis dalam proses penelitian. Utilitas dari proses penelitian secara keseluruhan tergantung pada cara di mana data diproses oleh para peneliti. Layanan dari ahli harus digunakan untuk pengolahan data tersebut. Demikian pula, teknik statistik canggih harus digunakan dalam analisis dan interpretasi data sehingga kesimpulan yang diambil akan akurat dan berguna untuk pengenalan langkah-langkah perbaikan yang tepat. Pengolahan data seperti memeriksa pasien oleh dokter. Di sini, jika diagnosis yang akurat, pengobatan lanjutan (tindakan perbaikan) akan tepat dan pasien akan baik-baik saja dalam waktu singkat. Aturan yang sama berlaku untuk pengolahan data dalam kegiatan riset pemasaran / proses.
  6. Menyiapkan laporan penelitian : Setelah kesimpulan menggambar, peneliti dapat membuat saran konser / rekomendasi untuk memecahkan masalah pemasaran secara memuaskan. Seorang peneliti juga mempersiapkan dokumen memberikan rincian masalah penelitian, data yang dikumpulkan, ditarik kesimpulan dan rekomendasi yang dibuat.Dokumen tersebut disebut laporan penelitian yang merupakan hasil akhir dari proses penelitian yang panjang. Laporan ini akan disiapkan dalam format yang sesuai untuk kenyamanan pembaca. Karena berfungsi sebagai dokumen jelas.
  7. Menyajikan laporan penelitian : Peneliti akan menyampaikan laporan kepada pengambil keputusan di bidang pemasaran. Para pengambil keputusan akan mempelajari laporan teliti dan mengetahui keinginan pelaksanaan rekomendasi yang dibuat. Keputusan akhir yang akan diambil oleh pengambil keputusan (manajer pemasaran dan manajemen tingkat atas) saja.
  8. Tindak lanjut langkah-langkah : Jika rekomendasi yang dibuat diterima, para pembuat keputusan harus mengambil langkah-langkah tindak lanjut untuk pelaksanaan rekomendasi yang dibuat. Tindak lanjut langkah yang harus dikendalikan secara efektif sehingga memiliki hasil positif dalam penyebab waktu.
  1. Menunjukkan tren pasar saat ini : Riset pemasaran membuat unit bisnis berhubungan dengan tren pasar terbaru dan menawarkan bimbingan untuk menghadapi situasi pasar dengan keyakinan. Ini memfasilitasi produksi karena permintaan konsumen per dan preferensi.
  2. Titik-titik kekurangan dalam kebijakan pemasaran : MR titik-titik kekurangan sebagai produk salam, harga, promosi, dll memberikan bimbingan yang tepat mengenai berbagai aspek pemasaran. Mereka termasuk pengembangan produk, merek, kemasan dan iklan.
  3. Menjelaskan resistensi pelanggan : MR berguna untuk mencari tahu resistensi pelanggan untuk produk-produk perusahaan. Cocok tindakan perbaikan juga disarankan oleh peneliti untuk menangani situasi. Hal ini membuat produk menyenangkan bagi konsumen.
  4. Mengusulkan teknik promosi penjualan : Penelitian Pemasaran memungkinkan produsen untuk memperkenalkan teknik yang tepat promosi penjualan, pilih saluran yang paling nyaman distribusi, kebijakan harga yang sesuai untuk produk dan penyediaan diskon dan konsesi kepada dealer. Ini memfasilitasi promosi penjualan.
  5. Panduan untuk eksekutif pemasaran : Riset pemasaran menawarkan informasi dan bimbingan kepada eksekutif pemasaran saat menyusun kebijakan pemasaran. Penelitian berkelanjutan memungkinkan perusahaan untuk menghadapi situasi pemasaran yang merugikan berani. Ini bertindak sebagai asuransi terhadap kemungkinan perubahan dalam lingkungan pasar.
  6. Seleksi dan pelatihan tenaga penjualan : Riset pemasaran berguna untuk seleksi dan pelatihan staf dalam Organisasi penjualan. Ini menunjukkan insentif yang harus ditawarkan untuk motivasi karyawan yang bersangkutan dengan pemasaran.
  7. Memfasilitasi ekspansi bisnis : riset pemasaran memungkinkan unit bisnis untuk tumbuh dan memperluas kegiatannya. Ini menciptakan goodwill di pasar dan juga memungkinkan unit bisnis untuk mendapatkan keuntungan tinggi melalui berorientasi konsumen kebijakan pemasaran dan program.
  8. Memfasilitasi penilaian kebijakan pemasaran : Kegiatan penelitian memungkinkan para eksekutif pemasaran untuk memiliki penilaian terhadap kebijakan pemasaran hadir dalam perjuangan temuan penelitian. Cocok penyesuaian dalam kebijakan juga mungkin sesuai dengan saran yang dibuat.
  9. Mengusulkan peluang pemasaran : Riset pemasaran menunjukkan peluang pemasaran baru dan cara di mana mereka dapat dimanfaatkan sepenuhnya. Ini mengidentifikasi peluang pasar yang ada dan muncul.
  10. Memfasilitasi studi persediaan : Riset pemasaran berguna untuk evaluasi kebijakan persediaan perusahaan dan juga untuk pengenalan cara yang lebih efisien untuk mengelola persediaan termasuk barang jadi dan bahan baku.
  11. Menyediakan informasi pemasaran : MR memberikan informasi tentang berbagai aspek pemasaran. Ini menunjukkan kekuatan dan kelemahan relatif dari perusahaan. Atas dasar informasi tersebut, eksekutif pemasaran merasa mudah untuk membingkai kebijakan untuk masa yang akan datang. MR menyediakan solusi informasi, bimbingan dan alternatif untuk masalah pemasaran.
  12. Mengusulkan saluran distribusi : Riset pemasaran dapat digunakan untuk mempelajari efektivitas saluran distribusi yang ada dan kebutuhan untuk membuat perubahan yang sesuai dalam sistem distribusi.
  13. Menciptakan prospek progresif : Penelitian Pemasaran menghasilkan pandangan yang progresif dan dinamis di seluruh Organisasi bisnis. Ini mempromosikan berpikir sistematis dan rasa profesionalisme dalam perusahaan. Hal ini juga menciptakan antusiasme di kalangan eksekutif berkaitan dengan pemasaran. Hal ini membawa kesuksesan dan stabilitas ke unit bisnis secara keseluruhan.
  14. Signifikansi sosial : Riset pemasaran adalah sangat penting dari sudut sosial. Karena berfungsi sebagai sarana yang konsumen akhir harfiah menjadi raja pasar.
  1. Menawarkan saran dan bukan keputusan : Riset pemasaran bukan merupakan pengganti untuk proses pengambilan keputusan. Siap pakai keputusan tentang masalah pemasaran tidak disediakan oleh peneliti.Riset pemasaran tidak memecahkan masalah pemasaran langsung. Ini hanya membantu manajemen dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah proses.
  2. Gagal untuk memprediksi secara akurat : Dalam riset pemasaran, upaya yang dilakukan untuk memprediksi situasi masa depan mungkin.Untuk ini, studi penelitian tertentu dilakukan. Namun, prediksi tiba di mungkin tidak sempurna. Masa Depan selalu tidak pasti dan prediksi yang tepat tentang masa depan hanya tidak mungkin melalui riset pemasaran.
  3. Tidak bisa belajar semua masalah pemasaran : Riset pemasaran tidak dapat mempelajari semua masalah pemasaran terutama di mana sulit untuk mengumpulkan data yang relevan (kait-mengait; bersangkut-paut; berguna secara langsung: ). Demikian pula, penelitian tidak mungkin di mana pertimbangan nilai yang terlibat. Dengan demikian, semua masalah pemasaran tidak melalui penelitian dan semua masalah penelitian yang tidak bertanggung jawab. MR bukanlah ' obat mujarab '.
  4. Resistensi terhadap penelitian oleh eksekutif pemasaran : Peneliti masalah pemasaran dan bimbingan belajar menawarkan untuk eksekutif pemasaran di proses pengambilan keputusan mereka. Namun, beberapa eksekutif enggan untuk menggunakan solusi yang disarankan oleh para peneliti. Mereka merasa bahwa penggunaan tersebut akan bertindak sebagai ancaman terhadap status pribadi mereka. Eksekutif pemasaran juga merasa bahwa peneliti memberikan solusi yang akademis dalam karakter dan utilitas kurangnya praktis.
  5. Memakan waktu kegiatan : MR adalah kegiatan yang memakan waktu.Karya penelitian mengambil waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan dan temuan bila tersedia mungkin terbukti sudah ketinggalan zaman.Bahkan data yang dikumpulkan segera menjadi tua karena lingkungan pasar cepat berubah.
  6. Mahal / mahal aktivitas : aktivitas MR mahal seperti pekerjaan penelitian membutuhkan layanan dari para ahli. Pelatihan lanjutan di bidang ekonomi, teknologi komputer, sosiologi, dll juga diperlukan pada bagian dari staf penelitian. Bahkan memberikan tanggung jawab pekerjaan penelitian untuk sebuah agen periklanan atau konsultan manajemen mahal.
  7. Kelangkaan staf yang berkualitas : Untuk ilmiah MR, peneliti pemasaran profesional dengan kualifikasi yang tepat, pengalaman dan kematangan yang diperlukan. Riset ini mungkin tidak lengkap / tidak dapat diandalkan karena tidak adanya staf ahli tersebut.
  8. Kompleksitas dari subjek : MR gagal untuk memberikan panduan lengkap dan benar kepada manajemen pada masalah pemasaran. Hal ini karena MR bukanlah ilmu pasti. Hal ini berkaitan dengan studi perilaku manusia yang selalu sulit untuk memprediksi. Akibatnya, kesimpulan yang diambil dan rekomendasi yang dibuat tidak persen persen benar.
  9. Ketidakpastian kesimpulan : Konsumen adalah titik fokus dalam riset pemasaran. Namun, motif konsumen membeli sulit untuk menilai secara tepat dan akurat. Hal ini membawa semacam ketidakpastian dalam kesimpulan yang diambil dari MR.
  10. Keterbatasan data yang digunakan : Proses MR semata-mata tergantung pada data yang dikumpulkan dan digunakan untuk menganalisis masalah pemasaran, untuk menarik kesimpulan dan membuat rekomendasi. Namun, seluruh proses akan dalam bahaya jika data yang dikumpulkan tidak memadai dan tidak dapat diandalkan.
  11. Kegunaan praktis yang terbatas : MR terutama latihan akademis.Peneliti lebih tertarik dalam pekerjaan penelitian ketimbang dalam penyediaan informasi dan bimbingan kepada manajer pemasaran dalam proses pengambilan keputusan. Banyak laporan penelitian yang agak besar dan dimengerti. Ini membawa turun kegunaan praktis dari riset pemasaran.
  12. Miscellaneous (Bermacam-macam) Keterbatasan :
·         Masalah berkembang karena lingkungan pemasaran perubahan tidak dapat diselesaikan dengan cepat melalui MR.
·         Laporan penelitian mungkin besar, secara teknis worded (Kata) dan Pelaksanaannya sulit di tingkat bawah.
Keterbatasan riset pemasaran (disebutkan di atas) tidak menunjukkan bahwa itu adalah kegiatan berlebihan. Ini hanya menunjukkan bahwa kegiatan riset pemasaran harus dilakukan dengan perawatan yang tepat dan hati-hati. Hal ini akan membuat kegiatan penelitian bermakna dan berorientasi hasil.
Riset pemasaran yang berkembang pesat di pentingnya karena meningkatnya persaingan, bergerak cepat perkembangan teknologi dan perubahan kebutuhan konsumen, harapan dan sikap. Pentingnya riset pemasaran secara universal diterima. Status riset pemasaran dalam manajemen bisnis identik dengan posisi otak dalam tubuh manusia.
Poin-poin berikut menunjukkan pentingnya riset pemasaran: -
  1. Perencanaan dan pelaksanaan rencana pemasaran : Sebuah unit bisnis dapat merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan yang tepat dari manufaktur ke pemasaran dengan cukup akurat dan keyakinan karena pedoman tersedia melalui riset pemasaran.
  2. Cepat dan benar pengambilan keputusan : MR memfasilitasi cepat dan tepat pengambilan keputusan oleh manajer pemasaran. Hal ini memungkinkan manajemen untuk mengambil keputusan pemasaran cepat dan benar.
  3. Solusi efektif tentang masalah pemasaran : MR menyediakan solusi yang efektif untuk masalah pemasaran. MR adalah radiologi dan patologi operasi pemasaran bisnis. Ini diagnosa penyakit bisnis dan menyarankan langkah-langkah untuk menghapusnya. Peneliti pemasaran bertindak seperti dokter bisnis dan diresepkan pengobatan untuk elemen bisnis.
  4. Pengeluaran besar pada MR : Perusahaan-perusahaan besar menghabiskan crores (1 crore = 10 juta) rupee kegiatan riset pemasaran.Teknik baru dan metode yang digunakan dalam melakukan kegiatan penelitian secara akurat. Hal ini menunjukkan semakin pentingnya MR



BAB III

PENUTUP

3. 1  Kesimpulan

            Menurut Walter B. Wentz dalam bukunya MARKETING RESEARCH : Management and Method, riset pemasaran didefinisikan sebagai: Pengumpulan dan penganalisaan informasi untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan di bidang pemasaran
            Dari definisi tersebut dapatlah dikatakan bahwa riset pemasaran merupakan suatu proses yang sifatnya praktis. Manajemen menggunakan riset pemasaran untuk memudahkan dalam mengambil keputusan, bukan untuk kepentingan diri sendiri. Kadang-kadang orang yang tidak mengetahui tentang riset pemasaran mempunyai anggapan bahwa hal ini tidak bermanfaat bagi manajemen. Tetapi masalah tersebut tidaklah menjadi persoalan. Penelitian hanya memberikan input (bahan) pada pimpinan, yang dalam hal ini bertanggungjawab untuk mengambil keputusan.
            Dalam kehidupan sehari-hari, orang akan sukses karena memiliki informasi yang diperlukan. Riset pemasaran dapat memberikan bahan kedalam sistem informasi pemasaran. Dengan demikian riset merupakan bagian dari suatu sistem.
            Riset pemasaran adalah suatu kegiaatan pengumpulan (collecting), pengolahan (processing) serta analisis (analysis) seluruh fakta atau data yang menyangkut persoalan yang berhubungan dengan pemindahan dan penjualan (transfer and sales) barang-barang dan jasa (goods and service) dari produsen ke konsumen (producer to consumers).

3.2  Saran

Semonga Makalah ini dapat memberi pengetahuan dan wawasan kepada pembaca. Kami Penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan makalah ini. Sehingga makalah ini lebih bermanfaat dalam proses belajar mengajar.



DAFTAR PUSTAKA
Assauri Sofyan, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), hlm 303
Basu Swastha. 2002. Azas-azas Marketing. Yogyakarta: Liberty.
Basu Swastha,   Azas-Azas Marketing, (Yogyakarta: Liberty, 2000), hlm 290-291
Fuadi, Munir.2004, Hukum Dagang Internasional, Bandung, PT.Citra Aditya bakti.
J. Supranto, Metode Riset Aplikasinya Dalam Pemasaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), hlm 236-237
Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1997), hlm 236
Basu Swastha, Op. Cit., hlm 294-296
Ruky, Achmad S. 2000, Menjadi Manajer Internasional, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama.
Sawir, agnes.2001, Analisis kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar