BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Kondisi Umum Usaha
Indonesia memiliki sumberdaya
perikanan yang amat kaya dan potensial, baik di wilayah perairan tawar (darat),
pantai maupun perairan laut. Potensi sumber daya perikanan meliputi
keanekaragaman jenis ikan dan lahan perikanan. Ikan Nila adalah salah satu ikan
air tawar yang banyak dibudidayakan di seluruh pelosok tanah air dan menjadi
ikan konsumsi yang cukup populer. Penyebabnya yaitu ikan nila merupakan salah
satu komoditas perikanan air tawar yang telah memperoleh perhatian cukup besar
dari pemerintah dan pemerhati masalah perikanan didunia, terutama berkaitan
dengan usaha peningkatan gizi masyarakat di negara-negara yang sedang
berkembang. (Khairuman dan
Khairul, 2003).
Awalnya, konsep pengembangan budidaya ikan nila
semata-mata hanya terfokus pada cara agar ikan nila bisa diterima masyarakat di
negara-negara berkembang dengan tujuan meningkatkan gizi masyarakat
bertingkatkan ekonomi rendah. Kuncinya cukup sederhana, yaitu menyebarluaskan
ikan yang cepat berkembang biak dan memiliki harga jual yang murah. Tampaknya
konsep tersebut meniru keberhasilan penyebar luasan ikan mujair untuk mencukupi
gizi masyarakat pada Perang Dunia II berlangsung.Hal ini dapat tercapai dengan
mudah karena tingkat produktivitas dan kemampuan berkembang biak ikan mujair
cukup tinggi. Namun, dalam hal ukuran tubuh, ikan mujair dinilai masih kurang
menguntungkan untuk diusahakan karena bobot tubuhnya relatif kecil dan tidak
dapat diupayakan lagi peningkatannya. Karena itu, fokus perhatian kemudian
dialihkan kepada ikan nila yang mampu mencapai bobot tubuh jauh lebih besar dan
tingkat produktivitasnya juga cukup tinggi.Dengan demikian, penilaian tentang
ikan nila sebagai ikan yang memiliki laju pertumbuhan cepat didunia perikanan.
Dalam perkembangannya, para peneliti ternyata tidak puas dengan hanya
menyebarluaskan ikan nila biasa atau nila lokal yang sudah terbukti memiliki
laju pertumbuhan jauh lebih cepat dibandingkan ikan mujair (Khairuman dan Khairul, 2003).
1.2 Input Usaha
Yang dimaksud disini adalah
semua yang digunakan dalam proses kegiatan usaha, baik berbentuk uang maupun
teknologi, seperti :
1. Modal
Modal adalah uang yg
dipakai sbg pokok (induk) untuk berdagang, melepas uang, dsb atau harta benda
(uang, barang, dsb) yg dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yg
menambah kekayaan.
2.
Kapur
dolomit
Yang gunanya untuk menaikkan
kadar pH kolam dan mengendapkan lumpur yang baru dibuat.
3.
Pupuk
Pupuk yang gunanya untuk
membuat kolam ditumbuhi oleh makanan alami dan membuat kolam menjadi subur.
4.
Benih ikan
Benih ikan didapatkan dari
Balai Benih yang ada yaitu dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten, ukuran
benih yang ditebarkan ukurannya berkisar antara 3-5 cm yang seragam.
5.
Pakan ikan
Pakan yang diberikan berupa
Pellet (buatan pabrik) yaitu ukuran pakan No. 1 (satu) yaitu PF 118 dengan kandungan Protein 30 %.
6. Lahan
Lahan yang digunakan dalam budidaya ikan nila
ini adalah empang.
7. Tenaga kerja
Tenaga kerja yang digunakan adalah tenaga kerja
keluarga.
1.3 Output Usaha
Hasil output usaha dari
kegiatan ini, yaitu :
1. Bibit ikan nila dalam 1 bulan sebanyak
500.000/minggu dan jika dikalikan
2. Bibit untuk pembesaran ikan nila mempunyai berat
500 gram – 1 kilo gram.
1.4 Outcome
Usaha
Penghasilan yang didapatkan
dari kegiatan budidaya ikan nila adalah Bibit ikan nila dalam 1 bulan sebanyak
500.000/minggu dan jika dikalikan dengan 1 bulan berarti omset yang didapat
sebesar Rp. 25.000.000,00 dan untuk Bibit pembesaran ikan nila mempunyai berat
800 gram – 1 kilo gram sebesar Rp......../4 bulan setelah melalui pembibitan
dengan ukuran 8-12 cm.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1. Klasifikasi dan Morfologi
Klasifikasi Ikan
Nila
menurutPauji (2007) adalah sebagai berikut :
Philum :Chordata
Subphilum :Vertebrata
Kelas :
Osteichthyes
Subkelas : Achantopterigii
Ordo :
Perciformes
SubOrdo :
Percoidei
Famili : Cichlidae
Genus :Oreochromis
Spesies :Oreochromisniloticus.
Awalnya, ikan nila dimasukkan kedalam jenis Tilapia nilotica atau ikan dari golongan
tilapia yang tidak mengerami telur dan larva didalam mulut induknya. Dalam
perkembangannya, para pakar perikanan menggolongkan ikan nila kedalam jenis sarotherdonniloticus atau kelompok ikan
tilapia yang mengerami telur dan larvanya didalam mulut jantan dan betinanya.
Para pakar perikanan kemudian memutuskan bahwa nama
ilmiah yang tepat untuk ikan nila adalah Oreochromisniloticus
atau Oreochromis sp. Nama Nilotika
menunjukkan tempat ikan ini berasal, yakni sungai Nil di Benua Afrika.Berdasarkan
morfologinya, kelompok ikan Oreochromis
ini memang berbeda dengan kelompok tilapia. Secara umum, bentuk tubuh Ikan Nila panjang tepinya berwarna putih. Gurat sisi
(Linea literalis) terputus dibagian tengah badan kemudian berlanjut, tetapi letaknya
lebih kebawah daripada letak garis yang memanjang di atas sirip dada. Jumlah
sisik pada gurat sisi jumlahnya 34 buah. Sirip punggung berwarna hitam dan
sirip dadanya juga tampak hitam. Bagian pinggir sirip dadanya juga tampak
hitam. Bagian pinggir sirip punggung berwarna abu-abu atau hitam (Khairuman dan
Khairul, 2003).
2.2. Daur Hidup dan Perkembangbiakan
Secara alami, Ikan
Nila
bisa memijah sepanjang tahun di daerah tropis,. Frekuensi pemijahan yang
terbanyak terjadi pada musim hujan. Di alamnya, ikan nila bisa memijah 6-7 kali
dalam setahun. Berarti, rata-rata setiap dua bulan sekali, Ikan Nila
akan berkembang biak. Ikan ini mencapai stadium dewasa pada umur 4-5 bulan
dengan bobot
sekitar 250 gram (Arie, 2000).
2.3. Makan dan Kebiasaan Makan
Nila tergolong ikan pemakan segala
atau omnivora sehingga bisa mengomsumsi makanan berupa hewan maupun tumbuhan.
Karena itulah, ikan ini sangat mudah dibudidayakan. Ketika masih benih, makanan
yang disukai Ikan
Nila
adalah zooplankton(plankton hewani),
seperti Rotifera sp., Moina sp., Daphnia sp. Selain itu juga memangsa alga atau lumut yang menempel
pada benda-benda dihabitat hidupnya. Ikan nila juga memakan tanaman air yang
tumbuh di kolam budidaya. Jika telah mencapai ukuran dewasa, ikan nila bisa
diberi berbagai makanan tambahan, misalnya Pellet (Arie, 2000).
2.4. Habitat dan Penyebaran
Ikan nila memiliki toleransi yang
tinggi terhadap lingkungan hidupnya sehingga bisa dipelihara di dataran rendah
yang berair payau hingga di dataran tinggi yang berair tawar. Habitat hidup
ikan nila cukup beragam, dari sungai, danau, rawa, waduk, sawah, kolam hingga
tambak.
Ikan nila dapat tumbuh secara normal
pada kisaran suhu 14-38ºC dan dapat memijah secara alami pada suhu
22-37ºC.Untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan, suhu optimal bagiikan nila
adalah 25-30ºC. Pertumbuhan ikan nila biasanya akan terganggu jika suhu
habitatnya lebih rendah dari 14ºC atau pada suhu tinggi38ºC. Ikan Nila akan mengalami kematian pada
suhu 6ºC atau 42ºC(Sucipto dan Prihartono, 2007).
Secara alami ikan ini melakukan
migrasi dari habitat aslinya, yakni dibagian hulu sungai Nil yang melewati
Uganda ke arah selatan melewati danau Raft dan Tanganyika.
Selain
itu ikan nila juga terdapat di Afrika bagian tengah dan barat. Populasi
terbanyak ditemukan dikolam-kolam ikan di Chad dan Nigeria dengan campur tangan
manusia, saat ini ikan nila telah menyebar ke seluruh dunia, dari Benua Afrika,
Amerika, Eropa, Asia sampai Australia (Khairuman dan Khairul, 2003).
2.5. Pemilihan Lokasi Kolam
Lokasi kolam yang baik untuk
pembesaran Ikan Nila (oreochormis
niloticus) harus memenuhi persyaratan :
1. Tersedianya saluran pemasukan air dan
pengeluaran air selama masa pemeliharaan.
2. Kualitas air yang baik adalah pH (derajat
keasamannya) 5-7, suhu air 27-30 0C, oksigen terlarut (DO) berkisar
5 mg/1 pada suhu 20-21 0C, Karbondioksida (CO2) tidak
lebih dari 12 ppm dan kecerahan kolam (Cholik,
dkk. 1991).
3. Kondisi tanah yang baik adalah tanah
liat/lempung dengan sedikit kandungan pasir untuk menahan air masa air yang
besar dan tidak merembesnya kolam.
2.6. PembesaranIkan Nila (oreochormis niloticus) di Kolam Air
Tenang
Pembesaran Ikan Nila (oreochormis niloticus) sistem air
tenang (monokultur) membutuhkan kolam minimum 100 m2, kontruksi
kolam disesuaikan kondisi lahan. Kedalaman kolam minimal 1 meter dan tanggul
harus kuat agar mampu menahan air. Agar sirkulasi air lancar, kolam juga harus
memiliki pipa pemasukan air maupun pengeluaran air yang disaring agar mencegah
masuknya predator melalui pipa.
Banyak sedikitnya benih Ikan
Nila (oreochormis niloticus) yang
akan ditebar harus disesuaikan dengan kolam berapa ukuran panjang dan lebar
kolam pemeliharaan yang tersedia. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar padat
tebar Ikan Nila (oreochormis niloticus)
di kolam sesuai dengan keperluan sehingga perkembangan pembesaran ikan nila
dapat maksimum.
BAB III
METODE KEGIATAN
3.1 Jumlah
Anggota Bekerja
Secara umum terdapat 2 klasifikasi tenaga kerja yaitu,
tenaga kerja kasar untuk pembuatan kolam dan pemeliharaan kolam dengan upah
harian bruto berkisar Rp 20.000 dan tenaga kerja yang terlatih untuk melakukan
panen benih ikan dan ikan konsumsi dengan upah harian Rp 25.000. Kebutuhan
tenaga kerja seluruhnya dipenuhi oleh penduduk lokal.
Jumlah dan jenis tenaga
kerja yang dibutuhkan tergantung pada jumlah kolam namun umumnya tidak terlalu
banyak yakni 9 tenaga kerja karena biasanya dikerjakan sendiri oleh pembudidaya
dan kebanyakan hanya menggunakan tenaga harian sebagai tenaga tambahan.
3.2 Proses Pelaksanaan
Tugas
Tugas
anggota pekerja pada tahap persiapan lahan yaitu melakukan pengeringan lahan
dan pembalikan tanah serta melakukan penaburan pupuk kedalam wadah kolam dan
proses pemasukan air ke dalam kolam yang membutuhkan 2 tenaga kerja dengan upah
harian Rp.25.000 dalam masa pengerjaan 7 hari.
Tugas anggota pekerja pada tahap
penyiapan benih atau pemijahan yaitu melakukan pemilihan benih atau calon induk
pemijahan dengan perbandingan 1 jantan 3 betina yang di tebar di kolam
pemijahan.Setelah melalui peruses control selam 7 hari maka akan dilakukan
panen benih yang biasanya membutuhkan 2 tenaga kerja dengan upah harian
Rp.20.000
Dengan
masa pengerjaan selama 7 hari.
Tugas anggota pekerja pada taha
pembesaran yaitu memberikan pakan,pengontrolan suhu air,perawatan hingga masa
panen dengan menggunakan tenaga kerja 2 orang dengan upah harian Rp.20.000.
Kemudian pada tahap distribusi di
butuhkan 3 orang pekerja yang bertugas melakukan pengontrolan kwalitas produksi
sesuai dengan deerah atau tipe kwalitasnya.
BAB IV
PEMBAHASAN
DAN HASIL
4.1
Pembahasan
Budidaya ikan nila adalah
pendapatan selalu bertambah karena harga ikan nila dari tahun ketahun selalu
baik dan pembiakannya yang tidak terlalu susah, siapa saja dapat membudidayakan
ikan nila. Lahan pun bisa menggunakan kolam plastik atau kolam yang ditembok
dengan semen. Pemeliharan ikan nila pun sangat mudah karena ikan nila adalah
ikan yang pemakan segalanya baik tumbuhan ataupun daging (omnivora).
1.
Persiapan
wadah
Persiapan sangat penting dilakukan sebelum kegiatan dimulai karena
dengan adanya persiapan maka kegiatan yang akan dilakukan dapat dilaksanakan
dengan baik. Adapun persiapan yang dilakukan sebelum pengolahan tanah yaitu
dengan memperhatikan peralatan-peralatan yang dibutuhkan serta kondisi kolam
yang akan digunakan untuk kegiatan pemijahan ikan nila.
a.
Pengeringan
Kolam yang digunakan untuk pembenihan ikan nila di Balai Benih Ikan (BBI)
Ompo, yaitu kolam semi intensif dengan luas 24 x 12 cm.
Pengeringan
dilakukan dengan cara membuang seluruh air kolam dengan menutup pintu masuk air
dan membuka pintu pengeluaran air dan berlangsung selama satu hari. Kolam
dibiarkan terjemur sinar matahari selama
± 4–7 hari sampai tanah dasar retak-retak jika cuaca mendukung.
Pengeringan bertujuan memberantas hama dan penyakit, memperbaiki struktur tanah
dasar dan membuang gas-gas beracun.(gambar. a)
b.
Pembalikan Tanah Kolam
Pembalikan tanah kolam dilakukan dengan menggunakan hand traktor untuk
mempermudah pekerjaan kemudian menggunakan cangkul untuk mengatur kemiringan
kearah pintu pengeluaran air, Pembalikan tanah bertujuan agar tanah dasar kedap
air, dan strukturnya baik.
Sebelum dilakukan Pembalikan
tanah kolam terlebih dahulu dilakukan
pengisian air macak-macak, setelah itu baru dilakukan pembalikan tanah dasarmenggunakan
hand traktor untuk mempermudah pekerjaan kemudian menggunakan cangkul untuk
mengatur kemiringan kearah pintu pengeluaran air, Pembalikan tanah bertujuan
agar tanah dasar kedap air, strukturnya baik dan bebas dari hama dan penyakit. (gambar. b)
a). pengeringan kolam b). pembalikan tanah
kolam
Gambar 1. Persiapan tanah
dasar kolam
c.
Pemupukan dan pengapuran
Pemupukan
dilakukan dengan menggunakan pupuk urea dengan dosis 250 kg per hektar, Setelah
pupuk ditimbang, dilakukan pemupukan ke dasar kolam.Penebaran pupuk ini
dilakukan secara merata keseluruh dasar kolam. Tujuan dilakukan pemupukan ini
yaitu untuk menumbuhkan pakan alami.
Contoh Aplikasi Pemupukan :
Jenis
pupuk : Pupuk Kandang/urea
Dosis : 250kg/10.000
Gambar
2. Pemupukan
a) Penimbangan Pupuk b).
penebaran pupuk
Sedangkan pengapuran menggunakan
kapur pertanian dengan dosis 90 kg per hektar.
Contoh Aplikasi Pengapuran :
Jenis
kapur : kapur tohor
Dosis : 90 kg / 10.000 m²
Luas
kolam : P x L
:
24 x 12 = 450 m
Tujuan dari pengapuran.adalah untuk menetralkan pH tanah.Balai Benih
Ikan (BBI) Ompo ini hanya dilakukan jika diperlukan, Karena di BBI Ompo rata-rata pH tanah normal yaitu
7-8.
d.
Pengisian air
Sebelum pengisian air dilakukan,
pintu pengeluaran ditutup, pintu pemasukan dipasangi saringan supaya hama-hama
yang lain tidak masuk kedalam kolam. Setelah dipasangi saringan, pintu pemasukan
dibuka.Pengisian air dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Air yang digunakan
berasal dari waduk Ompo melalui saluran beton, kemudian kolam pemijahan didiamkan selama 2-3 hari
untuk menumbuhkan pakan alami, setelah pakan alami sudah tumbuh kita bisa mengetahuinya
dengan berubahnya warna air kolam menjadi kehijauan.
Gambar
3. Pengisian
Air
2.
Pemilihan calon induk
a. Seleksi
induk Nila jantan dan betina
Induk ikan
Nila yang ingin dipijahkan diambil dari kolam induk, Pertama-tama air pada kolam indukdikurangi
dengan membuka pintu pengeluaran air dan memasang saringan agar ikan tidak
keluar dari kolam.Sehingga tersisa
air dengan ketinggian ±10 cm untuk mempermudah penangkapan.Calon induk ikan
Nila ditangkap satu persatu dengan menggunakan serok kemudian dilakukan
pengamatan.
Gambar 4. Penagkapan
induk
Seleksi
induk ikan Niladilakukan dengan pengamatan dengan memperhatikan ciri-ciri induk
berkualitas baik sebagai berikut :
1) Kondisi
sehat
2) Bebas dari hama dan penyakit
3) Bentuk
badan normal
4) Sisik
besar dan tersusun rapi
5) Kepala
relatif kecil dibandingkan dengan badan
6) Badan
tebal dan berwarna mengkilap (tidak kusam)
7) Gerakan
lincah
Apabila induk tersebut sudah dipanen semua, dilakukan pemilihan induk
yang akan dipijahkan dengan
perbandingan jantan dan betina adalah
1 : 3 berat induk yang
diseleksi adalah 200 - 300 gr
mampu menghasilkan telur sebanyak 200 - 3000 butir per ekor.
Perbedaan induk jantan dan betina dapat dilihat dari warnanya.Induk
betina lebih cerah dengan warna kehijauan, sedangkan induk jantan warnanya agak
kabur kehitam-hitaman (gambar 5).
Induk jantan memiliki 1 lubang kelamin berbentuk memanjang, yang digunakan
sebagai tempat mengeluarkan sperma dan air seni.Sementara betina memiliki 2
lubang kelamin yang digunakan untuk mengeluarkan sperma dan air seni. Setelah
induk selesai diseleksi, induk ditampung pada hapa yang sudah disiapkan.
Gambar 5. Perbedaan
jantan dan betina
Gambar 6. Hapa
yang sudah di siapkan
3.
Penebaran
induk
induk
ikan Nila yang sudah dipilih kemudian ditebar ke kolam pemijahan, penebaran
sebaiknya dilakukan pada pagi hari
dengan jumlah induk 32 ekor, dimana induk jantan berjumlah 8 ekor dan induk
betina berjumlah 24 ekor.
Gambar 7. Penebaran induk
4.
Pemijahan
Induk ikan Nila yang ingin
dipijahkan dipelihara dulu secara khusus di dalam kolam pemijahan selama 30 -
45 hari.
a. Pemberian
pakan
Selama
pemijahan,induk
ikan diberi makanan khusus yang banyak mengandung protein tinggi. Upaya untuk
memperoleh induk matang telur yang pernah dilakukan oleh Balai Benih Ikan (BBI)
Ompo adalah dengan pemberian pakan 3 kali sehari(pagi, siang dan sore). Jumlah
makanan yang diberikan per hari sebanyak 3-5% dari jumlah berat total ikan
peliharaan.Langkah ini dilakukan untuk mempercepat kematangan gonad dan
mendapatkan kualitas telur yang baik.
a).Pakan buatan(pelet)b). Pemberian pakan
Gambar 8. Pemberian
pakan pada kolam pemijahan
Pengukuran Kualitas air
Air merupakan media yang
digunakan untuk bertahan hidup pertumbuhan dan reproduksi bagi ikan nila hitam.
Kualitas air yang memenuhi persyaratan sangat diperlukan untuk kenyamanannya.
Selain itu, kualitas air yang baik akan mewujudkan pencapaian target produksi.
Menurut Sucipto, dkk(2007),
secara umum ikan nila dapat hidup dalam air dengan kandungan oksigen 0,3-0,5
mg/liter. Namun demikian, untuk meningkatkan produktifitas ikan, kandungan
oksigen terlarut dalam air sebaiknya dijaga pada level di atas 5 mg/liter. Pada
level dibawah 1 mg/liter dapat menyebabkan penurunan laju pertumbuhan ikan.
Pengukuran oksigen terlarut dilakukan 1 kali dalam seminggu.
Pengukuran
ini dilakukan 3 kali sehari, yaitu : pagi, siang dan sore. Hasil pengukuran
kualitas air tertera pada lampiran 3.
Gambar 9. Aplikasi
pengukuran kualitas air (oksigen terlarut)
a).DO meter b).Pengukuran
Berdasarkan hasil pengukuran
oksigen terlarut di Balai Benih Ikan (BBI) Ompo, maka layak dilakukan kegiatan
produksi Ikan
Nila.
b. Proses
pemijahan
Setelah ditebar induk-induk ikan
Nila tidak langsung memijah secara alami Ikan Nila punya waktu tersendiri untuk
memijah.Bila telah mendapatkan pasangan,
ikan jantan membuat cekungan di dasar kolam sebagai tempat pemjihan. Cenkungan
berbentuk bulat, cekung dengan garis
tengah kira-kira 30-50 cm atau tergantung ukuran induk ikan.Setelah cekungan
selesai di buat,pasangan ikan Nila melakukan Pemijahan pada siang hari pada
waktu 09.00-15.00.(Ongkeng, 2012).
Selama proses pemijahan induk
betina bearada didalam cekungankemudian induk jantan mendekati induk betina dan
pada saat itu induk betina mengeluarkan telurnya. Telur-telur itu tersimpan
dalam cekungan dan dalam waktu yang bersamaan induk jantan menghamburkan
spermanya disitu dan terjadilah pembuahan (fertiliasi).
Gambar 10. Cekungan
yang di buat oleh induk jantan
Telur yang telah dibuahi lalu di
kulum dan disimpan didalam mulut induk betina, selama
betina menyimpan telur didalam mulutnya induk betina tidak makan sehingga
kelihatan kurus. Telur menetas setelah 2 hari anak nila (burayak) yang baru
menetas masih mengandung kantong kuning telur. Ukuran burayak yang baru menetas
antara 0,9-1 mm.Burayak ini masih terus
tinggal di dalam mulut induknya sampai 5-7 hari sampai kuning telurnya
terserap habis. Setelah itu burayak mulai mencari makan di luar mulut induknya.
5. Pengecekan
Jika
induk ikan sudah mencapai hari ke 30 hari maka dilakukan pengecekan, apakah
sudah terjadi pemijahan/tidak, hal ini dapat di ketahui dengan cara turun
langsung ke dasar kolam pemijahan dengan meraba dengan menggunakan kaki, jika merasa terdapat banyak lubang maka di
situlah terjadi pemijahan, biasanya puncak pemijahan ikan nila sampai hari ke
45. Jika puncak pemijahan sudah selesai maka dilakukan pengeringan kolam.
6. Pemindahan induk
Setelah pengecekan maka dilakukan Pengeringan dengan menyisakan air ± 10 cm, pengeringan
dilakukan untuk mempermudah
penangkapan induk ikan nila, dan mempermudah
penanganan telur yang dikeluarkan dari mulut induk ikan nila betina.
Gambar
11.
Pengeringan Kolam Pemijahan
Ikan-ikan yang ada dalam kolam harus
dipanen semua karena jika ada yang tertinggal dapat mempengaruhi pertumbuhan
benih Ikan
Nila
dan mempengaruhi Survival Rate (Kelangsungan Hidup).
Sebagaimana kita ketahui bahwa ikan nila merupakan ikan kanibal dapat memakan
benih ikan nila yang baru menetas. Dalam pemanenan induk maksimal 2 orang yang
ada dalam kolam, karena di khwatirkan telur-telur yang ada di dalam kolam yang
tidak menetas bisa terinjak jika terlalu banyak melakukan panen induk.
Gambar 12. Pemindahan
induk
7.
Pengisian
air pada kolam pemijahan sekaligus
pendederan 1
Apabila ikan-ikan yang ada dalam
kolam sudah dipanen semua maka segera lakukan pengisian air kembali. karna
telur ikan nila berada di dasar kolam, sebab induk ikan nila mengeluarkan telur
dari mulutnya jika merasa terancam, di situlah semua telur-telur keluar
semua(Ongkeng, 2012).Pintu pengeluaran ditutup kembali dan diisi air.Sebelum
air dimasukkan, terlebih dahulu dipasang saringan pada pintu pemasukan supaya
ikan-ikan lain tidak masuk ke dalam kolam.
Gambar 13.
Pengisian air
Pada Kolam Pemijahan
8.
Perawatan
larva
Telur yang sudah menetas akan menjadi larva, pada
perawatan larva ini harus dilakukan pengontrolan dengan baik, hal ini
dikarenakan larva ikan sangat rentan terhadap perubahan kualitas air, jika ini terjadi
langkah yang harus dilakukan adalah pemasangan kincir atau blower agar oksigen dapat masuk
kedalamkolam
dan karbon dioksida berkurang dan tidak terjadi persaingan oksigen (Ongkeng,
2012).
Selama
masa pemeliharaan larva, Pakan merupakan salah satu unsur yang sangat penting
dalam pemeliharaan larva ikan nila karena dapat mempengaruhi pertumbuhan larva Ikan Nila. Benih berumur sehari belum perlu diberi
makanan tambahan dari luar karena masih mempunyai cadangan makanan berupa yolk
sac atau kuning telur.
Pakan tambahan di berikan pada larva ikan pada saat
berumur 7-10 hari, pakan tambahan dapat berupa pelet yang di haluskan dengan
cara di gerus kemudian di saring dengan menggunakan tapisan teh tujuannya agar
larva dapat mencerna dengan mudah, Selama pemeliharaan larva ikan
nila, pemberian pakan dilakukan 3 kali dalam sehari, yaitu : pagi antara
07.00-08.00 WITA, siang antara 12.00-13.00 WITA dan sore hari antara jam
16.00-17.00 WITA.
4.2
Hasil
1.
Panen dan
pemasaran
a.
panen
Sebelum
pemanenan dilakukan, kolam pendederan disurutkan airnya sekitar jam 04.00 atau
jam 05.00 pagi pagi. Air disurutkan secara perlahan-lahan agar benih ikan tidak
mudah stres. Setelah air surut benih mulai dipanen menggunakan seser halus dan
diangkut menggunakan ember untuk di tampung di tempat yang sudah disiapkan.
Pada umumnya dasar kolam telah dirancang miring dan ada saluran di tengah
kolam. Setelah itu pada dasar kolam tersebut ada bagian kolam yang lebih dalam
sehingga ketika air disurutkan maka benih akan mengumpul pada bagian dalam
tersebut, benih ikan yang ada di dalam kolam kemudian ditangkap semua.
a). Panen
b). Tempat
penampungan benih
Gambar 14. Pemanen pada kolam benih
b.
Pemasaran
Gambar 15. Benih yang siap dipasarkan
Pemsaran yang dilakukan di BBI Ompo ada 3 cara
yaitu :
1. Pembeli langsung datang ke lokasi pemasaran,
biasanya pembeli yang langsung datang di lokasi ini berasal dari Kabupaten
Soppeng maupun luar Soppeng. Biasanya sebelum pembeli datang mereka terlebih
dahulu memesan beberapa jumlah benih yang mereka butuhkan karena terkadang
benih tersebut habis di sebabkan oleh banyaknya pembeli. Pemasaran benih di BBI
Ompo sangat lancar karena kualitas benih
yang bagus sehingga disukai banyak orang.
2. Pemasaran melalui kelompok tani. Setelah di
pasarkan melalui kelompok tani, mereka biasanya datang sendiri ke tempat
pemasaran dan mengambil benih yang sudah di panen. Setelah itu mereka tebar di
sawah dan akan memasarkan sendiri.
3. Pembeli hanya memesan atau tidak datang langsung
ke lokasi pemasaran. Biasanya pembeli seperti ini berada di luar provinsi, jadi
mereka hanya memesan beberapa jumlah benih yang mereka perlukan.
Adapun cara packing yang dilakukan yaitu kantong diisi
air sebanyak ¼ dari ketinggian kantong . yang sudah dihitung di masukkan ke
dalam kantong yang telah di isi air. Kemudian kantong diisi oksigen murni dan
diikat menggunakan karet gelang kemudian kantong dimasukkan dalam kardus yang
telah di sediakan.
Gambar 16. Packing
Tabel 3. Ukuran dan harga Benih Ikan Nila
No.
|
Ukuran (cm)
|
Harga (Rp)
|
1.
|
1 – 3
|
50 – 250
|
2.
|
3 – 5
|
250 – 500
|
3.
|
5 – 8
|
500 – 1000
|
4.
|
8 – 12
|
1000 - 1.500
|
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan,
maka penulis menyimpulkan sebagai berikut:
1.
Induk ikan nila hitam yang digunakan untuk
pemijahan memiliki berat ± 200-300 gr/ekor baik jantan maupun betina dengan
perbandingan 1:3 (1 jantan : 3 Betina).
2.
Teknik produksi benih Ikan Nila
hitam dilakukan selama 3
bulan mulai dari persiapan wadah
sampai panen.
3.
Pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari baik
pemeliharaan induk maupun pemeliharaan benih.
4.
Benih yang dihasilkan 2 cm dengan jumlah 18.000 ekor.
5.2
Saran
1.
Dalam pemeliharaan induk harus diperhatikan waktu
pemeliharaan.
2.
Pemberian pakan harus diperhatikan supaya
pertumbuhannya sesuai dengan keinginan.
3.
Kritik dan
saran tetap kami terima untuk menyempurnakan tugas ini.
5.3
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,
Petunjuk Teknis Budidaya Ikan Nila (Buku I). Direktorat Bina Produksi,
Direktorat Jenderal Perikanan, Departemen Pertanian, Jakarta. 1989
Arie,
U. 2002. Pembenihan dan Pembesaran Nila
Gift. Penebar Swadaya. Jakarta.
Cahyono,
B. 2002.Budidaya Ikan Air Tawar,
Kanisius. Yogyakarta.
Cholik, F.,
Artati dan Rahmat Arifin. Pengelolaan
Kualitas Air Dalam Kolam Ikan. 1991.
Judantari,
Sri., Khairuman dan Amri. 2008. Nila
Nirwana Prospek Bisnis dan TekhnikBudidaya Nila Unggul.Gramedia. Jakarta.
Hassanudin Saanin. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan.
Bina Cipta Jakarta. 1992.
Khairuman dan Khairul, A 2003.Budidaya ikan Nila secara Intensif. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Pauji, A. 2007.Beberapa teknik
Produksi Induk Unggul ikan nila dan ikan Mas.Disampaikan pada pelatihan tenaga
teknis sewilayah timur Indonesia.BBAT Tatelu, Manado.
Puslitbang
Perikanan. Petunjuk Pengoperasian Unit
Sarana Pembesaran Ikan Nila. 1988.
Sucipto, A. dan Prihartono, E. 2007.Pembesaran Nila Merah Bangkok.
PenebarSwadaya, Jakarta.
Tugas
Evaluasi Proyek Pertanian
Dosen : Yusriadi, S.Pt.,M.Si
BUDIDAYA IKAN NILA
(Oreochromisniloticus)
Disusun Oleh
:
Kelompok 1
MUHAMMAD SYAFRIADI 213
170 001
BAHARUDDIN AMIR 213
170 002
FATWA HIKMAH RAMADHANI 213 170
029
MUHAMMAD AMRI 213
170 022
213
170 0
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN, PETERNAKAN
DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PAREPARE
2015
Jika Anda memiliki masalah keuangan, sekarang saatnya Anda tersenyum. Anda hanya perlu menghubungi Bpk. Benjamin dengan jumlah yang ingin Anda pinjam dan periode pembayaran yang sesuai untuk Anda dan Anda akan memiliki pinjaman dalam waktu kurang dari 48 jam. Saya hanya mendapat manfaat untuk keenam kalinya pinjaman 700 ribu dolar untuk jangka waktu 180 bulan dengan kemungkinan membayar sebelum tanggal kedaluwarsa. Lakukan kontak dengannya dan Anda akan melihat bahwa dia adalah orang yang sangat jujur dengan hati yang baik. Surelnya adalah lfdsloans@lemeridianfds.com dan nomor telepon WhatApp-nya adalah + 1-989-394-3740
BalasHapus